Konflik Palestina Vs Israel
AS, Israel, dan UEA Gelar Pertemuan Rahasia, Membahas Rencana 'Hari Berikutnya' untuk Gaza
UEA adakan pertemuan rahasia dengan Israel, AS susun rencana 'hari berikutnya' untuk Gaza.
Penulis:
Muhammad Barir
Pertemuan tersebut menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai menyadari perlunya rencana realistis tentang bagaimana Gaza akan diperintah setelah perang Israel-Hamas.
Pejabat Israel mengatakan menteri luar negeri Emirat Abdullah Bin Zayed (ABZ) menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.
Penasihat utama Presiden Biden untuk Timur Tengah, Brett McGurk, dan penasihat Departemen Luar Negeri Tom Sullivan hadir dari pihak AS. Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, orang kepercayaan Netanyahu, hadir dari pihak Israel.
Dua pejabat senior pertahanan Israel yang telah mengerjakan proposal Israel untuk rencana hari berikutnya untuk Gaza juga melakukan perjalanan bersama Dermer ke Abu Dhabi, kata pejabat tersebut.
Sehari sebelum orang Israel tiba di Abu Dhabi, pihak Emirat memaparkan usulan mereka untuk hari setelah perang dalam sebuah opini yang ditulis oleh utusan khusus ABZ, Lana Nusseibeh.
Nusseibeh menganjurkan pengerahan misi internasional sementara ke Gaza. Ia mengatakan misi ini akan menanggapi krisis kemanusiaan, menegakkan hukum dan ketertiban, serta meletakkan dasar bagi pemerintahan.
Pejabat Emirat secara terpisah mengatakan kepada FT pada hari pertemuan trilateral di Abu Dhabi bahwa UEA akan siap menjadi bagian dari pasukan internasional semacam itu dan akan mengerahkan pasukan di lapangan.
Dia mengemukakan beberapa syarat utama, Di antaranya:
- Pasukan internasional harus memasuki Gaza atas undangan resmi dari Otoritas Palestina.
- Otoritas Palestina harus melakukan reformasi yang berarti dan dipimpin oleh perdana menteri baru yang berwenang dan independen.
- Pemerintah Israel perlu mengizinkan Otoritas Palestina berperan dalam memerintah Gaza dan menyetujui proses politik berdasarkan solusi dua negara.
- AS akan memiliki peran kepemimpinan dalam setiap inisiatif "hari berikutnya".
Kantor Perdana Menteri Israel, Gedung Putih, dan Kedutaan Besar UEA di Washington menolak berkomentar.
Emirat ingin menjadi bagian dari solusi di Gaza yang tidak akan menyertakan Hamas, tetapi juga memiliki keberatan kuat terhadap kepemimpinan Otoritas Palestina saat ini.
SUMBER: THE CRADLE, AXIOS
Konflik Palestina Vs Israel
Analisis: Hanya Netanyahu Sendiri yang Puas dengan Rencana Ambil Alih Gaza |
---|
Wasiat Terakhir Anas al-Sharif, Jurnalis Gaza yang Gugur dalam Serangan Israel |
---|
Total Tonase Bom yang Dijatuhkan ke Gaza 6 Kali Tonase Bom Hiroshima |
---|
Cucu Mantan Ketua MUI: Rencana Israel Kuasai Gaza Adalah Genosida Terselubung |
---|
Indonesia dan Peru Siap Kerja Sama Dukung Solusi Dua Negara pada Konflik Israel-Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.