Konflik Palestina Vs Israel
AS Disebut Sudah Kirim Puluhan Ribu 'Bom Bodoh' ke Israel, Netanyahu Minta Senjata Lagi
AS dilaporkan sudah mengirimkan puluhan ribu “bom bodoh” ke Israel sejak perang di Jalur Gaza meletus
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM –Amerika Serikat (AS) dilaporkan sudah mengirimkan puluhan ribu “bom bodoh” ke Israel sejak perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.
Bom bodoh adalah istilah lain dari unguided bomb atau bom yang tidak memiliki sistem pemandu.
Bom jenis ini kurang akurat sehingga biasanya membunuh lebih banyak warga sipil di area padat penduduk seperti Gaza.
Media tersohor asal AS, The New York Times, menyebut AS sudah mengirimkan lebih dari 20.000 bom bodoh, sekitar 2.600 bom dengan sistem pemandu, dan 3.000 rudal presisi.
Angka itu diambil dari data yang dikompilasi oleh Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika.
Melansir dari The Cradle, AS juga mengirimkan pesawat, sistem pertahanan udara, dan amunisi ke negara Zionis itu.
Banyak dari kiriman itu berstatus rahasia. Hasil analis Yayasan Pertahanan Demokrasi menyebut senjata yang dikirimkan bulan Maret lalu terdiri atas beragam jenis.

Laporan itu keluar ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke AS untuk berpidato di depan parlemen dan menemui Presiden AS Joe Biden.
Di samping itu, laporan tersebut juga muncul bersamaan dengan laporan dari Politico yang menyebutkan Israel mendesak AS untuk mengirimkan senjata.
“Israel secara diam-diam makin menekan pemerintahan Biden dan anggota dewan untuk menyetujui senjata yang kata Israel diperlukan untuk melindunginya dari Iran dan proksinya yang makin agresif,” demikian laporan Politico.
Delegasi Israel dilaporkan menyampaikan daftar senjata kepada para anggota dewan AS. Israel meminta senjata itu dikirimkan lebih cepat.
Baca juga: Jutaan Rakyat Yaman Berdemonstrasi Turun ke Jalan, Minta Lebih Banyak Serangan ke Israel
Satu sumber menyebut daftar itu disampaikan setelah Netanyahu rampung berpidato tanggal 24 Juli lalu.
“Israel memerlukan senjata untuk menambah persediaannya,” kata sumber itu.
“Kenyataan bahwa Israel mendesak pengiriman senjata kini menandakan bahwa Israel berusaha mengamakan pengiriman dan menambah persediaan sebelum Pilpres AS bulan November.”
Menurut sumber itu, daftar senjata yang diminta Israel berbeda dengan senjata yang ditangguhkan dikirimkan oleh Biden pada bulan Mei lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.