Konflik Palestina Vs Israel
Ismail Haniyeh Tewas, Netanyahu Sesumbar Siap Terima Skenario Serangan Apa pun ke Israel
Netanyahu sesumbar bahwa Israel bisa menghadapi segala skenario serangan apapun pasca tewasnya Haniyeh.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM), Israel Benjamin Netanyahu, akhirnya buka suara setelah tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7/2024).
Dikutip dari Reuters, Netanyahu, dalam pernyataannya, tidak menyinggung secara langsung terkait tewasnya Haniyeh.
Dia justru mengungkapkan bahwa Israel telah memberikan pukulan telah kepada proksi-proksi Iran seperti Hamas dan Hizbullah.
Selain itu, Netanyahu hanya mengomentari soal serangan Israel ke ibu kota Lebanon, Beirut, yang menewaskan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr.
Setelah serangan ke Beirut itu, Netanyahu sesumbar siap untuk menerima segala skenario serangan yang dilancarkan ke Israel oleh pihak manapun.
"Warga Israel, hari-hari yang penuh tantangan terbentang di depan. Sejak serangan di Beirut, ada ancaman yang datang dari segala penjuru."
"Kami siap menghadapi skenario apapun dan kami akan bersatu dan bertekad untuk melawan ancaman apapun. Israel akan menyerang balik terhadap tiap serangan kepada kami dari pihak mana pun," kata Netanyahu dalam pernyataannya di stasiun televisi.
Sebelumnya, militer Israel mengumumkan pada hari Selasa (30/7/2024) bahwa pihaknya telah membunuh Fuad Shukr yang merupakan komandan senior Hizbullah yang dituding sebagai pelaku serangan ke lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan.
Hizbullah pun mengonfirmasi kematian Shukr pada Rabu (31/7/2024) atau beberapa jam setelah Hamas mengumumkan kematian Haniyeh di Teheran.
Baca juga: Daftar dan Kronologi Para Pemimpin Perjuangan Palestina yang Dibunuh Israel, Tiga Dekade Pembunuhan
Kendati, serangan ke Teheran sudah diasumsikan dilakukan Israel, pemerintah Netanyahu tidak mengaku bertanggung jawab atas tewasnya Haniyeh.
Tewasnya Haniyeh Dinilai Bisa Picu Perang Israel vs Iran
Sementara, pakar hukum internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, menuturkan tewasnya Haniyeh bisa memicu perang Israel vs Iran.
Lalu, secara lebih luas, hal itu memperburuk situasi di Timur Tengah.
"Tentu ini akan memperburuk situasi di Timur Tengah dan berpotensi memunculkan perang terbuka antara Israel dengan Iran," ujarnya dalam wawancara eksklusif di YouTube Tribunnews, Kamis (1/8/2024).
Hikmahanto membeberkan tiga alasan tewasnya Haniyeh dapat memicu konflik lebih buruk di Timur Tengah.
Pertama, dia mengatakan Hamas bakal menuding Israel sebagai pihak yang menyebabkan tewasnya Haniyeh.
Hal ini, kata Hikmahanto, berkaca dari deklarasi Israel yang bakal mengejar seluruh pimpinan Hamas.
"Lalu ada pernyataan dari pejabat di Israel pasca tewasnya Haniyeh yang mengungkapkan dunia bakal lebih baik," katanya.
Baca juga: Ali Khamenei Murka Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas: Hukuman Berat akan Dijatuhkan ke Israel!
Selanjutnya, Iran saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait rudal kendali yang menjadi penyebab tewasnya Haniyeh.
Jika penyelidikan berbuntut terbuktinya Israel membunuh Haniyeh, maka, kata Hikmahanto, Iran bakal melakukan serangan balik ke Israel.
"Kalau memang Israel berada di belakang ini semua, maka Iran bisa mengeklaim kedaulatan negaranya dilanggar oleh Israel dan karenanya Iran bisa menyerang Israel atas hak bela dirinya menurut Pasal 51 Piagam PBB," jelasnya.
Apabila serangan Iran ke Israel terjadi, Hikmahanto meyakini bahwa dua negara adidaya yaitu Amerika Serikat (AS) dan Rusia turut berperan.
Di mana AS akan membantu Israel dan Rusia bakal berada di belakang Iran.
Jika seluruh kemungkinan itu terjadi, Hikmahanto berharap agar negara-negara lain menyerukan agar keempat negara tersebut menahan diri.
"Maka negara-negara perlu menyerukan agar negara-negara yang berkepentingan untuk menahan diri. Pada saat bersamaan meminta AS untuk menyegerakan gencatan senjata dilakukan leh Israel-Hamas," ujarnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.