Rabu, 13 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ancaman Al-Qassam pada Netanyahu Sehari setelah Haniyeh Tewas: Kemenangan Israel Hanya Ilusi

Al-Qassam bersumpah akan melawan pasukan Israel. Pejuang Al-Qassam memastikan kemenangan yang didambakan Netanyahu adalah sebuah ilusi.

Joseph EID / AFP
Pria bertopeng yang mengenakan bandana yang memperlihatkan nama dan lambang Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, ikut serta dalam demonstrasi yang mendukung warga Palestina di Beirut pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas - Al-Qassam bersumpah akan melawan pasukan Israel. Pejuang Al-Qassam memastikan kemenangan yang didambakan Netanyahu adalah sebuah ilusi. 

Al-Quds juga mengebom kendaraan militer Israel dan anggota IDF di Tal al-Hawa menggunakan proyektil peledak Ababil dan peluru mortir kaliber berat.

Potensi Eskalasi di Timur Tengah

Menurut para analis, eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan regional tidak dapat diabaikan pasca-tewasnya Haniyeh.

Peneliti di Pusat Studi Strategis Timur Tengah di Teheran, Abas Aslani, mengatakan peristiwa tewasnya Haniyeh akan bergema di seluruh kawasan dan sekitarnya.

"Saat ini, saat kita berbicara, eskalasi tampaknya tak terelakkan," kata Aslani, dikutip dari Al Jazeera.

Ia menambahkan pembunuhan itu terjadi tepat saat Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian, berbicara tentang dialog dan keterlibatan dengan Barat.

Baca juga: Iran Sebut AS juga Dalang di Balik Tewasnya Haniyeh: Israel Tanpa Amerika Tak Bisa Apa-apa

"Kita mungkin mengucapkan selamat tinggal untuk saat ini pada gencatan senjata. Sebab, tewasnya Haniyeh bisa meningkat menjadi perang regional."

"PM Israel berusaha melakukan segalanya untuk memperpanjang kehidupan politiknya. Dia ingin melanjutkan perang (di Gaza), dan saya pikir ini dimaksudkan tidak hanya untuk memengaruhi proses di Teheran dan kawasan itu, tetapi juga di Washington," jelas Aslani.

Potensi itu dinilai semakin meningkat setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah akan balas dendam pada Israel atas kematian Haniyeh.

Ia menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan.

"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yag terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu.

Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."

Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.

Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.

Insiden itu terjadi sehari setelah pelantikan Pezeshkian, yang juga menjadi kemunculan terakhir Haniyeh sebelum tewas.

Upacara pemakaman Haniyeh telah berlangsung di Teheran, Kamis (1/8/2024).

Rencananya, jenazah Haniyeh akan dimakamkan di Qatar, Jumat (2/8/2024).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan