Sabtu, 6 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bagi Iran, Pembunuhan Ismail Haniyeh Lebih Serius Dibanding Serangan Israel ke Konsulatnya di Suriah

Bagi Iran pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh 'lebih serius' dari pada serangan Israel ke Gedung Konsulat Teheran di Damaskus, Suriah

X
Ismail Haniyeh dan bendera Palestina dipajang di menara Lusail, Qatar. Bagi Iran pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh 'lebih serius' dari pada serangan Israel ke Gedung Konsulat Teheran di Damaskus, Suriah 

TRIBUNNEWS.COM - Bagi Iran, pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh 'lebih serius' dari pada serangan Israel ke Gedung Konsulat Teheran di Damaskus, Suriah.

Rudal menghantam Gedung Konsulat Iran dan menewaskan 16 orang pada Senin (1/4/2024) kemarin.

Terdapat dua warga sipil di antara korban tewas.

Serangan udara Israel itu menghancurkan gedung konsuler di kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus

Serangan yang menuai ancaman balasan dari Teheran.

Belum lama ini, seorang peneliti senior di Pusat Kebijakan Internasional, bernama Negar Mortazavi melempar pertanyaan tentang: bagaimana - bukan apakah - Iran akan menanggapi pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran?

Menurutnya, wilayah ini telah berada dalam situasi genting selama sembilan bulan terakhir.

 "Perang terus meletus, meskipun perjalan ke berbagai medan dan ini merupakan titik balik lain yang dapat menyebabkan eskalasi besar," paparnya kepada Al Jazeera.

"Iran jelas melihat pembunuhan Ismail Haniyeh sebagai pelanggaran batas merah yang besar bahkan lebih jauh dari apa yang terjadi pada bulan April ketika Israel menyerang Konsulat Iran di Suriah. Kemudian Iran membalas dengan menyerang Israel dari wilayahnya," lanjutnya.

Dia menambahkan, Iran melihat pembunuhan Ismail Haniyeh sebagai eskalasi yang lebih serius karena terjadi di dalam wilayah Teheran.

"(Pembunuhan Ismail Haniyeh) terhadi di jantung Ibu Kota, terhadap tamu penting dan juga setelah peristiwa politik besar; pelantikan Presiden Iran," beberanya.

Baca juga: Ismail Haniyeh Dimakamkan, Senior Hamas: Perlawanan Tak Akan Berakhir dengan Syahidnya Pemimpin Kami

Dia juga mencatat pembunuhan Haniyeh terjadi beberapa jam setelah serangan Israel yang menewaskan Komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pada Selasa (30/7/2024) malam.

"Ini adalah pembunuhan ganda di dua ibu kota besar, Beirut dan Teheran, yang terjadi pada hari yang sama," paparnya.

"Jadi, saya pikir kita harus mengharapkan tanggapan dari kumpulan orang dari apa yang disebut poros perlawanan."

Fuad Shukr disebut sebagai orang yang dekat dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan merupakan musuh bebuyutan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS).

Serangan Israel di Suriah

Serangan Israel pada Senin (1/4/2024) malam menghancurkan gedung konsulat Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah.

Menurut Korps Pengawal Revolusi Islam Iran serbuan pesawat tempur Israel menewaskan tujuh penasihat militer, termasuk tiga komandan senior.

Gedung Konsulat yang diserang lokasinya berdekatan dengan gedung utama kedutaan di distrik kelas atas Mezzeh di Damaskus.

Agresi ini semakin memperumit situasi di Timur Tengah, di mana ketegangan meningkat sejak pecahnya perang Gaza pada bulan Oktober.

Teheran berusaha untuk menghindari konflik langsung dengan Israel, sambil mendukung sekutunya.

Para pejabat Suriah dan Iran juga menuduh Israel yang melancarkan serangan tersebut.

Israel tidak mengomentari serangan yang dilaporkan tersebut.

Baca juga: Sebut Mendiang Ismail Haniyeh Martir, Imam Masjid Al-Aqsa Ditangkap atas Dugaan Hasutan Terorisme

Wartawan Reuters di lokasi kejadian melihat tim medis memanjat puing-puing bangunan yang hancur di dalam kompleks diplomatik, yang berdekatan dengan gedung utama Kedutaan Iran.

Kendaraan darurat tampak diparkir di luar.

Sebuah bendera nasional Iran digantung di tiang dekat puing-puing.

Pembunuhan Ismail Haniyeh

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2019, lalu menetap di Qatar.

Pada Rabu (31/7/2024), Ismail Haniyeh terbunuh oleh serangan rudal Israel di Ibu Kota Iran, Teheran.

Dari pernyataan yang dibagikan Hamas dijelaskan kalau Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas di rumah yang mereka tempati.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka cita atas meninggalnya rakyat Palestina yang agung, bangsa Arab, dan Islam," papar pernyataan Hamas, dikutip dari Al Mayadeen

Selama di Iran, Ismail Haniyeh menghadiri pelantikan Presiden Iran terpilih, Masoud Pezeshkian, yang dilaksanakan pada Selasa (30/7/2024) kemarin.

lihat fotoIsmail Haniyeh dan bendera Palestina dipajang di menara Lusail, Qatar.
Ismail Haniyeh dan bendera Palestina dipajang di menara Lusail, Qatar.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga mengumumkan kematian Haniyeh, Al Jazeera melaporkan.

"Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya masih diselidiki dan akan segera diumumkan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

Siapakah Ismail Haniyeh?

Dilansir ET,  Ismail Haniyeh lahir pada tanggal 29 Januari 1962 di kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza.

Kampung halamannya, Jalur Gaza dikenal sebagai daerah kantong pantai yang padat penduduk, sudah lama menjadi titik fokus konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade.

Tumbuh di kamp pengungsi, Haniyeh dibentuk oleh berbagai perjuangan warga Palestina dalam upaya mereka untuk mendapatkan negara.

Dari kamp pengungsi, ia bangkit menjadi pemimpin terkemuka di Hamas dan memangku jabatan Perdana Menteri selama periode penuh gejolak dalam politik Palestina. 

Ismail Haniyeh telah menikah dan memiliki 13 anak.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan