Demo Bangladesh: Hampir 100 Orang Tewas dan Ribuan Luka-luka
Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi dan aktivis dari partai berkuasa di Dhaka dan kota-kota lainnya. Sistem kuota yang kontroversial…
Jumlah korban tewas telah melampaui 90 orang setelah bentrokan antara pengunjuk rasa dan pendukung pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina di Bangladesh sejak demonstrasi anti-pemerintah dimulai.
Kementerian Dalam Negeri Bangladesh mengumumkan pemberlakuan jam malam nasional tanpa batas waktu mulai pukul 18.00 waktu setempat, aturan ini menjadi langkah pertama yang diambil sejak serangkaian demonstrasi dimulai.
Protes mahasiswa dimulai bulan lalu sebagai seruan untuk menghapus sistem kuota untuk rekrutmen sektor publik yang kontroversial, yang sekarang telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung Bangladesh.
Sejak saat itu, aksi protes berubah menjadi gerakan anti-pemerintah yang lebih luas.
Para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan dalam jumlah besar, dalam sebuah gerakan anti-kerja sama yang bertujuan untuk melumpuhkan pemerintah dan menuntut pengunduran diri perdana menteri.
Aksi protes di sejumlah kota
Menurut keterangan pihak kepolisian, beberapa kelompok besar pengunjuk rasa merangsek masuk ke Lapangan Shahbagh di pusat Kota Dhaka, kericuhan pun terjadi di beberapa titik di ibu kota dan juga di kota-kota lainnya.
Penyelenggara protes telah mendesak orang-orang untuk tidak membayar pajak dan tagihan listrik serta tidak masuk kerja sebagai bentuk "menolak kerja sama" dengan pemerintah.
Hari Minggu adalah hari kerja di Bangladesh, tetapi banyak toko dan bank di Dhaka tetap tutup.
Laporan polisi juga menyebutkan ribuan pengunjuk rasa sempat menyerang sebuah rumah sakit umum utama di daerah Shahbagh, Dhaka, dan membakar beberapa kendaraan.
Seorang petugas polisi, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa "seluruh kota telah berubah menjadi medan pertempuran."
Di daerah Uttara, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang memblokir jalan raya utama. Sedikitnya 91 orang tewas di seluruh negeri, kata polisi dan dokter.
Ada "setidaknya 14 polisi" di antara mereka yang tewas dan 300 petugas lainnya terluka, kata juru bicara polisi Kamrul Ahsan.
Pada hari Minggu (04/08), pemerintah juga mengumumkan hari libur dari Senin hingga Rabu.
Pengadilan akan ditutup tanpa batas waktu. Layanan internet seluler terputus, dan Facebook serta aplikasi perpesanan, termasuk WhatsApp, tidak dapat diakses.
Seruan PBB
Kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, mengatakan pada hari Minggu (04/08), bahwa "kekerasan yang mengejutkan" di negara Asia Selatan tersebut harus dihentikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.