Kamis, 4 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Disebut Tunda Serangan Balas Dendam ke Israel, Diyakini Tunggu Hasil OKI

Iran diyakini menunggu hasil pertemuan OKI di Jeddah, sebelum akhirnya melakukan serangan balas dendam terhadap Israel.

|
Hossein Fatemi / Middle East Images / Middle East Images via AFP
Pasukan khusus Korps Garda Revolusi Islam Iran berpartisipasi dalam latihan militer di lokasi yang dirahasiakan di dekat kota pelabuhan selatan Iran, Bandar-e-Jask, pada hari Senin, 03 April 2006 - Iran diyakini menunggu hasil pertemuan OKI di Jeddah, sebelum akhirnya melakukan serangan balas dendam terhadap Israel. 

Dalam perkembangan lain, raksasa maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengumumkan pada Rabu, mereka akan menghindari penerbangan di wilayah udara Iran dan Irak hingga 13 Agustus.

Langkah itu diambil untuk memperpanjang keputusan sebelumnya karena ketegangan tinggi di Timur Tengah.

Selain itu, Lufthansa telah memperpanjang penangguhan layanannya ke Tel Aviv, Teheran, Beirut, Amman, dan Erbil hingga tanggal yang sama.

Pakistan akan Bantu Iran

Selama acara OKI di Jeddah, Ali Bagheri-Kani bertemu dengan Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Pakistan, Mohammad Ishaq Dar.

Dalam pertemuan itu, Kani menghargai posisi pemerintah dan rakyat Pakistan dalam mendukung Iran setelah insiden pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel.

Baca juga: 2 Kemungkinan Skenario Iran Serang Israel, Teheran Diprediksi akan Bombardir Pertahanan Tel Aviv

"Israel adalah entitas jahat yang tujuannya bukan hanya Palestina, tapi juga semua negara Islam," kata Kani, dilansir Nour News.

Dar meyakinkan Kani, Pakistan akan menggunakan kapasitas keanggotaannya di masa depan di Dewan Keamanan PBB Untuk mendukung Iran.

Khamenei Janjikan Serangan Balas Dendam

Ketegangan di Timur Tengah terjadi menyusul pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan atas kematian Haniyeh.

"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/7/2024), dilansir Al Jazeera.

Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."

Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.

Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.

Acara pelantikan Pezeshkian diketahui menjadi kemunculan terakhir Haniyeh.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.

Jenazah Haniyeh dimakamkan di Qatar, Jumat (2/8/2024).

Usai Haniyeh tewas, Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik yang baru.

Baca juga: Transkrip Lengkap Wawancara Netanyahu dengan Jurnalis, Perang Habis-habisan Vs Iran dan Hizbullah

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan