Kamis, 11 September 2025

Pemimpin Sementara Bangladesh Muhammad Yunus: Negara Kacau, tapi Setidaknya Monsternya Sudah Pergi

Muhammad Yunus berkata Bangladesh sekarang memang kacau, tetapi "monsternya" sudah pergi.

|
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AFP/INDRANIL MUKHERJEE
Peraih Nobel dan penasihat utama pemerintahan sementara baru Bangladesh, Muhammad Yunus menyapa publik setelah meletakkan karangan bunga di Monumen Martir Nasional di Dhaka pada 9 Agustus 2024. 

Ia mengatakan sistem sebelumnya tidak demikian dan bertindak atas perintah otoritas yang lebih tinggi.

"Secara teknis, dia adalah kepala hakim agung," kata Yunus, merujuk pada Hassan.

"Namun sebenarnya dia hanya seorang algojo."

500 orang tewas

Hampir 500 orang tewas dalam aksi protes di Bangladesh dalam beberapa minggu terakhir.

Protes bermula saat mahasiswa menuntut agar pemerintah mencabut kuota PNS yang kontroversial.

Tetapi lama kelamaan aksi protes berubah menjadi demo antipemerintah karena banyaknya orang yang tewas.

Hasina kemudian melarikan diri dengan helikopter militer ke India.

Ia pergi meninggalkan kekacauan di seluruh negeri, di mana hukum dan ketertiban tidak ada lagi.

Petugas polisi bahkan melakukan aksi mogok sebagai protes terhadap tewasnya lebih dari belasan rekan mereka selama kekerasan tersebut.

Para demonstran antipemerintah merayakan di Shahbag dekat kawasan Universitas Dhaka di Dhaka pada tanggal 5 Agustus 2024. - Protes di Bangladesh yang dimulai sebagai demonstrasi yang dipimpin mahasiswa terhadap aturan perekrutan pemerintah pada bulan Juli mencapai puncaknya pada tanggal 5 Agustus, ketika perdana menteri melarikan diri dan militer mengumumkan akan membentuk pemerintahan sementara. (Photo by Munir UZ ZAMAN / AFP)
Para demonstran antipemerintah merayakan di Shahbag dekat kawasan Universitas Dhaka di Dhaka pada tanggal 5 Agustus 2024. - Protes di Bangladesh yang dimulai sebagai demonstrasi yang dipimpin mahasiswa terhadap aturan perekrutan pemerintah pada bulan Juli mencapai puncaknya pada tanggal 5 Agustus, ketika perdana menteri melarikan diri dan militer mengumumkan akan membentuk pemerintahan sementara. (Photo by Munir UZ ZAMAN / AFP) (AFP/MUNIR UZ ZAMAN)

Yunus baru saja dibebaskan

Selama Hasina menjabat sebagai perdana menteri, Yunus menghadapi hukuman penjara dalam sejumlah kasus yang dipandang luas bermotif politik.

Baca juga: Cek Fakta: Sejumlah Klaim Palsu Memicu Ketegangan Etnis di Bangladesh.

Yunus dihukum awal tahun ini karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan negara itu dan dijatuhi hukuman enam bulan penjara.

Namun, ia dibebaskan dengan jaminan.

Baru-baru ini sebelum mengambil alih sebagai pemimpin baru, ia dibebaskan dari tuduhan.

Hasina menuduh AS berada di balik kerusuhan di negaranya

Mengutip Global Times, Hasina mengklaim bahwa pengunduran dirinya direkayasa oleh AS.

Hasina merasa AS sangat marah padanya karena ia menolak menyerahkan kendali pulau Saint Martin di Teluk Benggala, lapor Economic Times.

Washington membantah tuduhan tersebut.

"Kami sama sekali tidak terlibat. Setiap laporan atau rumor bahwa pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam peristiwa ini sama sekali tidak benar," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam jumpa pers pada hari Senin.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan