Senin, 25 Agustus 2025

Sanjay Roy, Tersangka Utama dalam Kasus Pembunuhan-Pemerkosaan Dokter di India

Inilah tampang tersangka utama pembunuhan pemerkosaan dokter di India yang memicu aksi protes di seluruh negeri.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
India.com
Sanjay Roy, Tersangka Utama dalam Kasus Pembunuhan-Pemerkosaan Dokter di India 

Mereka yang mengenal Roy menyebutnya sebagai pelaku kekerasan berulang dengan pola kekerasan yang konsisten terhadap perempuan.

Tetangga mengklaim bahwa ia sering pulang larut malam, diduga dalam keadaan mabuk.

Keluhan lain terhadap Roy menyangkut mutasi polisi.

Seorang petugas menduga bahwa "pengaruh" signifikan Roy mungkin telah memainkan peran aktif dalam sedikitnya enam mutasi dari kantor polisi Tala dan pos polisi Shyambazar dalam beberapa minggu terakhir.

Praktik Sanjay Roy di Rumah Sakit

Sanjay Roy menjadi bagian dari jaringan calo yang beroperasi di rumah sakit, di antaranya:

- Menagih uang, menjanjikan pasien yang kekurangan uang untuk dirawat di Rumah Sakit RG Kar.

- Menarik biaya terhadap layanan di rumah sakit yang seharusnya gratis atau setengah harga.

- Menjanjikan pasien untuk dirawat di rumah perawatan terdekat dengan biaya tertentu jika mereka tidak diterima di R G Kar Medical College and Hospital.

- Menarik uang dari pencari kerja dengan menjanjikan pekerjaan sebagai relawan sipil atau di kepolisian.

Baca juga: Perempuan India Gelar Aksi Unjuk Rasa Perihal Kasus Pembunuhan Seorang Dokter

Kronologi Pembunuhan-Pemerkosaan

Berdasarkan kronologi yang ditulis Times of India, pada hari Jumat (9/8/2024) setelah tengah malam, korban dan empat rekannya memesan makanan dan makan malam di sebuah ruang seminar.

Setelah makan, rekan-rekan korban pergi, ia masih berada di ruangan itu untuk melanjutkan pelajaran.

Ia menyerahkan tugasnya kepada rekan-rekannya, dan pergi ke aula seminar untuk belajar.

Sekitar pukul 2 pagi, seseorang dari rumah sakit mengunjunginya di ruang seminar untuk membahas perawatan pasien.

Polisi mengatakan bahwa sekitar waktu yang sama, korban menerima pesan dari sepupunya dan membalas pada pukul 2.35 pagi, mengatakan semuanya "normal" hingga saat itu.

Sebelum pukul 3 pagi, seorang anggota staf rumah sakit menemukannya terbaring di bawah selimut merah di aula seminar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan