Sabtu, 23 Agustus 2025

Lima hal yang membedakan Mpox dengan Covid-19

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan global untuk kedua kalinya dalam dua tahun, pertanyaan…

BBC Indonesia
Lima hal yang membedakan Mpox dengan Covid-19 

Gejala klasik Covid-19 adalah demam, menggigil, dan sakit tenggorokan. Gejala Mpox adalah ruam berkepanjangan, demam, sakit kepala, nyeri badan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Lebih dari 760 juta kasus Covid-19 tercatat di seluruh dunia antara Desember 2019 dan Agustus 2023, kata WHO. Sementara itu, dibutuhkan waktu dua tahun sejak Mei 2022 agar infeksi Mpox mencapai 100.000 kasus secara global.

Pada tahun 2024, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mencatat 18.910 kasus dan hampir 600 kematian.

Vaksin Mpox sudah tersedia

Pada awal pandemi Covid-19 terjadi perlombaan untuk mengembangkan vaksin. Namun vaksin yang menawarkan perlindungan terhadap Mpox sudah tersedia saat ini.

Mpox terkait dengan cacar, penyakit yang diberantas di dunia melalui vaksinasi pada tahun 1980. Vaksin yang berhasil melawan cacar juga memberikan perlindungan terhadap cacar monyet, khususnya pada wabah tahun 2022.

“Ini tidak 100% memberikan perlindungan, namun berdasarkan wabah besar yang terjadi pada tahun 2022 di Eropa dan Amerika Utara, orang lanjut usia memiliki risiko yang lebih rendah, dan hal ini diduga karena mereka mendapat perlindungan dari vaksin cacar,” kata Prof Adam.

Bavarian Nordic memasok lebih dari 15 juta dosis vaksin MVA-BN – vaksin mpox berdasarkan vaksin cacar – ke lebih dari 76 negara di seluruh dunia selama wabah tahun 2022.

Virus Mpox bermutasi lebih lambat dibandingkan Vvrus Corona

Virus berubah seiring berjalannya waktu, namun beberapa virus berubah lebih cepat dibandingkan virus lainnya. Adapun Mpox disebabkan oleh virus DNA dan Covid-19 disebabkan oleh virus RNA.

Virus DNA tidak bermutasi sebebas virus RNA, menurut American Society for Microbiology.

Ada dua famili atau clade virus Mpox yang diketahui, yakni clade 1 dan clade 2. Virus SARS-CoV2 memiliki lebih dari 20 clade yang diketahui.

Wabah yang terjadi saat ini didorong oleh cabang dari virus clade 1, yang dikenal sebagai clade 1b.

“Apa yang kita lihat pada clade 1b adalah bahwa hal ini seringkali muncul dari penularan seksual, namun kita juga melihat penularan dari orang ke orang [di dalam] rumah tangga: ibu ke anak, anak ke anak, pengasuhan ke anak,” kata Trudie Lang, seorang profesor penelitian kesehatan global di Universitas Oxford.

Ilmuwan WHO mengatakan mereka tidak mengetahui apakah clade 1b lebih mudah menular dibandingkan strain lainnya.

Apa yang mereka ketahui adalah bahwa dalam wabah terbaru, orang yang terinfeksi cenderung sudah mengalami gejala parah pada saat mereka melaporkan menderita mpox.

Kemungkinan tak akan ada karantina, penutupan perbatasan, atau wajib vaksin

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan