Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata, Netanyahu Disalahkan usai Tewasnya Tawanan Israel di Gaza

Netanyahu dan kabinetnya disebut menolak membuat kesepakatan untuk mengamankan pembebasan para tawanan.

Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
Instagram @b.netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama para tentara Israel. Netanyahu dan kabinetnya disebut menolak membuat kesepakatan untuk mengamankan pembebasan para tawanan. 

Militer Israel menyebut, keenam sandera itu tewas sesaat sebelum mereka diselamatkan oleh pasukan Israel.

Diberitakan AP News, sekitar 250 sandera disandera pada 7 Oktober 2023.

Sebelum pengumuman militer tentang penemuan mayat terbaru, Israel mengatakan, mereka yakin 108 sandera masih ditawan di Gaza dan sekitar sepertiga dari mereka telah meninggal.

Pada akhir Agustus 2024, militer Israel menemukan kembali enam sandera di Gaza selatan.

Delapan sandera telah diselamatkan oleh pasukan Israel, yang terbaru ditemukan pada hari Selasa.

Lebih dari 100 orang dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Baca juga: Blokade Air oleh Tentara Israel Mengancam Layanan Dialisis di Rumah Sakit Jenin

Dua operasi Israel sebelumnya untuk membebaskan sandera, menewaskan banyak warga Palestina.

Hamas mengatakan, beberapa sandera telah tewas dalam serangan udara Israel dan upaya penyelamatan yang gagal.

Pasukan Israel secara keliru membunuh tiga warga Israel yang melarikan diri dari penahanan pada Desember 2023.

Militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, ketika mereka menyerbu ke Israel selatan pada 7 Oktober, menyerang pangkalan militer dan beberapa komunitas pertanian.

Ilustrasi - Tentara Israel beraksi selama penyerbuan di kamp Nur Shams, Tepi Barat dalam agresi militer besar-besaran sejak terakhir dilakukan pada 2022.
Ilustrasi - Tentara Israel beraksi selama penyerbuan di kamp Nur Shams, Tepi Barat dalam agresi militer besar-besaran sejak terakhir dilakukan pada 2022. (AFP)

Update Perang Israel-Hamas

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam Israel karena melakukan “kerusakan besar-besaran” di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, sementara pasukan Israel terus mengepung daerah tersebut, sehingga penduduk Palestina tidak memiliki akses terhadap makanan, air, listrik, dan internet.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan "gencatan senjata sesungguhnya" diperlukan di Jalur Gaza agar kampanye vaksinasi polio berhasil, sementara Israel terus menggempur daerah kantong itu, menewaskan sedikitnya 61 orang dalam 24 jam terakhir.

Militer Israel menemukan jasad enam tawanan Israel dari sebuah terowongan di bawah kota Rafah saat kerabat mereka yang ditawan Hamas menyerukan protes massal terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Baca juga: 6 Jasad Ditemukan di Gaza, Pemimpin Oposisi Israel Tuduh Netanyahu Telantarkan Tawanan

Di Gaza, pejabat kesehatan Palestina bersiap untuk memulai program vaksinasi massal untuk polio, tetapi para analis mempertanyakan apakah kampanye tersebut dapat berhasil di tengah ketidakamanan yang berkelanjutan dan pengungsian paksa.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan mengenai gencatan senjata umum untuk vaksin polio di Gaza dan mengatakan Israel hanya mengizinkan pendirian area yang aman bagi petugas kesehatan untuk memberikan vaksin selama beberapa jam.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan