Paralimpiade 2024: Indonesia raih emas pertama dari bulu tangkis
Ganda campuran Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila mendapatkan emas setelah mengalahkan kolega mereka dari Indonesia. Leani hari ini…
Tenis kursi roda dimainkan di Roland Garros yang setiap tahunnya menjadi tuan rumah Prancis Terbuka, sementara taman Chateau de Versailles yang indah akan menjamu para berkuda.
Situs bersejarah Grand Palais yang sudah biasa menjadi tempat acara kesenian dan olahraga akan menjadi tuan rumah anggar kursi roda dan para taekwondo.
Adapun kompetisi sepak bola tuna netra dilangsungkan di stadion khusus yang dibangun di kaki Menara Eiffel yang ikonik.
Para triathlon dijadwalkan berlangsung di pusat kota Paris dan etape berenangnya akan berlangsung di Sungai Seine.
Atlet-atlet para badminton Indonesia akan adu jago tepok bulu dengan atlet dunia lainnya di Porte de la Chapelle Arena.
Bagaimana peluang Indonesia di Paralimpiade Paris 2024?
Indonesia mengirim sebanyak 35 atlet untuk bertanding di 10 cabang olahraga yakni para badminton, para atletik, para panahan, boccia, judo tuna netra, para angkat berat, para renang, para tenis meja, dan para menembak.
Pada Paralimpiade Tokyo sebelumnya, Indonesia mengirim 23 atlet.
Pada Maret 2024, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui pernyataan resmi menargetkan dua emas—seperti raihan Indonesia di Tokyo 2020—untuk cabang para badminton dan para atletik. Target itu sesuai rujukan National Paralympic Committe (NPC) Indonesia.
Namun, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, ketika dihubungi melalui sambungan telepon mengaku pihaknya sekarang tidak memasang target muluk-muluk untuk Paralimpiade Paris 2024.
“Bukan kehendak kita… kehendak Tuhan semuanya. Authentic-nya satu dulu deh. Satu emas dulu saja,” ujar Senny kepada Amahl Azwar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia pada Kamis (29/08).
Senny sendiri tengah mengikuti ajang para badminton yang diselenggarakan di Porte de la Chapelle Arena.
Dia mengonfirmasi sebagian besar wakil Indonesia di para badminton memenangkan partai pertama mereka pada Kamis (29/08).
Dilansir situs LEXI yang mengklasifikasikan parasport, para-bulu tangkis dibagi ke beberapa kelas berdasarkan tingkat kemampuan para atlet. WH untuk wheelchair (kursi roda) dan S untuk standing (berdiri).
Kategori WH1 dan WH2 ini diperuntukkan bagi pemain para badminton yang berkursi roda. Atlet-atlet WH1 mempunyai disabilitas kedua anggota tubuh bagian bawah dan disabilitas batang tubuh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.