Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lagi, Houthi Hancurkan Drone MQ-9 Reaper AS Senilai Setengah Triliun, Ini Rincian Semuanya

Houthi di Yaman kembali mengklaim telah menembak jatuh drone atau pesawat nirawak jenis MQ-9 Reaper

Isaac Brekken / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
INDIAN SPRINGS, NV - NOVEMBER 17: (CATATAN EDITOR: Gambar telah ditinjau oleh Militer AS sebelum transmisi.) Taksi pesawat MQ-9 Reaper yang dikemudikan dari jarak jauh (RPA) selama misi pelatihan di Pangkalan Angkatan Udara Creech pada 17 November, 2015 di Indian Springs, Nevada. Pentagon memiliki rencana untuk memperluas penerbangan patroli udara tempur dengan pesawat yang dikemudikan dari jarak jauh sebanyak 50 persen selama beberapa tahun ke depan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan pengawasan, pengintaian, dan serangan udara mematikan di lebih banyak wilayah di seluruh dunia. 

- Pada tanggal 29 Mei, Houthi menghancurkan Reaper yang barangkali dimiliki CIA. Houthi mengunggah video rekaman para pejuangnya berada di atas drone yang dijatuhkan dari langit Marib.

- Pada tanggal 24 Mei, Houthi menembak jatuh Reaper di atas Sanaa, ibu kota Yaman.

- Pada tanggal 17 Mei, satu lagi Reaper dijatuhkan Joithi di Marib.

- Pada tanggal 27 Mei, Houthi menembak jatuh MQ-9 di Provinsi Sadaa di Yaman barat laut.

- Pada tanggal 19 Februari, satu Reaper dihancurkan di Kota Al-Hudaydah di Yaman barat.

- Pada tanggal 8 November 2023, Houthi menjatuhkan Reaper di atas Laut Merah.

- Houthi juga menjatuhkan tiga Reapers antara tahun 2017 dan 2019 saat AS berusaha membantu koalisi yang ingin menggulingkan Houthi.

Baca juga: Lagi, Drone MQ-9 Supermahal AS Seharga Setengah Triliun Rontok Kena Rudal Houthi

Reputasi AS bisa rusak

Pakar politik dari Universitas Mardin Artuklu, Dr. Mehmet Rakipoglu, mengatakan banyaknya drone AS yang dijatuhkan Houthi bisa memperburuk reputasi militer AS.

“Jatuhnya drone lain bisa berdampak negatif terhadap reputasi militer-industri AS di panggung internasional,” katanya kepada Sputnik.

 “Kepercayaan terhadap efektivitas teknologi pertahanan dan kekuatan militer AS bisa berkurang. Ini bisa menyebabkan klien potensial dalam bidang militer dan ekspor teknologi AS menjadi khawatir akan kegagalan produk Amerika di lapangan.”

Di samping itu, keberhasilan serangan Houthi terhadap drone AS bisa mengancam keberlanjutan operasi AS di kawasan Timur Tengah.

“Berpotensi mengancam kepentingan regional dan global AS dalam jangka panjang,” katanya.

Rakipoglu menyebut AS kini menghadapi dilema dalam melawan Houthi.

Negara itu enggan terlibat lebih jauh dalam konflik di Timur Tengah lantaran takut bakal memicu perang regional besar-besaran melawan sekutu-sekutu Iran. Namun, kata Rakipoglu, AS juga tidak bisa menarik diri tanpa mempermalukan mukanya.

Menurut pakar Turki itu, Houthi sudah memperlihatkan mereka punya kemampuan melawan salah satu teknologi tercanggih AS.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan