Konflik Palestina Vs Israel
Rahasia Hamas Masih Bisa Terus Tewaskan Tentara Israel Meski Diberondong IDF dalam Setahun Perang
Jika Hamas tinggal sisa-sisa, mengapa Tentara IDF seperti rapuh dan gampang terbunuh oleh milisi Hamas? Rahasia apa yang dimiliki Al Qassam?
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
"Kita harus mengakhiri perang ini karena kami kehabisan prajurit, pengorbanan yang dilakukan sudah terlalu besar," imbuhnya.
Al Arabiya melansir, sejak 7 Oktober tahun lalu Israel diketahui telah memanggil sekitar 300.000 warga untuk bergabung menjadi tentara cadangan.
Namun jumlah pasukan tersebut tak cukup untuk menangkis serangan dari multi-font yang didukung Iran, Hizbullah, di Lebanon.
Sebanyak 367 personel dilaporkan gugur di Gaza, sementara 37 lainnya gugur di Lebanon sejak Israel mulai beroperasi di sana pada 30 September.
Mengantisipasi krisis yang semakin mencekik, Israel akhirnya kembali melakukan rekrutmen besar-besaran.
Bahkan sekitar 18 persen dari ratusan ribu tentara cadangan itu, merupakan pria berusia di atas 40 tahun yang seharusnya sudah dibebaskan dari wajib militer.
Hamas Ciptakan Taktik Baru Pertama dalam Sejarah Perang Gerilya
Sir Tom Phillips, mantan diplomat Inggris yang menjabat sebagai Duta Besar untuk Israel dan Kerajaan Arab Saudi, menulis pada tanggal 9 April di Haaretz menjadi satu di antara pakar yang menyatakan kalau Hamas memang sukses menerapkan taktik gerilya di Perang Gaza yang membuat Tentara Israel kepayahan meski unggul segala-galanya.
Dia bahkan berpendapat kalau Hamas membuktikan bisa memenangkan pertempuran dan membuat sejarah militer dalam prosesnya meski juga kehilangan banyak anggota.
Baca juga: Mundur Tanpa Hasil, Ini yang Bikin Tentara Israel Gagal di Khan Yunis, Mati Kutu di Perang Kota
Sir Tom Phillips menyebut Hamas telah berhasil mencapai tujuannya untuk "membebaskan sebanyak mungkin warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
"Dan Hamas menegaskan kembali diri mereka sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan," katanya dalam tulisan di media Israel tersebut.
Dia menggarisbawahi, Hamas telah mampu bertahan dari “serangan IDF lebih lama dibandingkan perang apa pun yang pernah dilakukan Israel,”.
"Dan dengan melakukan hal tersebut, mereka telah benar-benar merusak status pencegah (intelijen-kontraintelijen) Israel yang sangat dibanggakan. Singkatnya, dan dengan potensi konsekuensi jangka panjang yang menakutkan bagi Israel, IDF tidak lagi tampak tak terkalahkan," paparnya.
Baca juga: Perang Tak Juga Dimenangkan, Israel Umumkan Perintah Penambahan Masa Tugas Ribuan Tentara
Pencapaian lain yang dia nilai sudah diraih Hamas adalah terblokirnya kemungkinan kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Israel.
Sebelum perang pecah pada tanggal 7 Oktober normalisasi Arab Saudi-Israel tampaknya segera menjadi kenyataan, namun buyar saat aksi-aksi genosida Israel di GAza muncul ke permukaan ketika membalas serangan Hamas tersebut.
"Hamas juga sukses menempatkan masalah Palestina “kembali ke peta internasional” setelah bertahun-tahun Otoritas Palestina (PA) gagal melakukannya," kata dia.
Konflik Palestina Vs Israel
Intelijen Bocor! Israel Diduga Gelembungkan Jumlah Korban Hamas di Gaza, IDF Tolak Berkomentar |
---|
Netanyahu Setujui Pendudukan Israel di Kota Gaza dan Gusur Warga Palestina |
---|
Fase Genosida Baru, Israel Luncurkan Operasi Gideon's Chariots, Hamas Balas dengan Batu Daud |
---|
Kepala Hak Asasi Manusia PBB Desak Perlindungan Pejabat ICC Pasca Sanksi Baru AS |
---|
Terungkap, Israel Gunakan Data Palsu Publik, tapi Diam-diam Akui Mayoritas Korban Gaza adalah Sipil |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.