Kamis, 11 September 2025

Kepemimpinan Baru ASEAN, Faktor Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim

Ada dua faktor mengapa nama Prabowo muncul dalam konferensi ASEAN Economic Opinion Leaders Conference. Prabowo dianggap berbeda dari Jokowi.

zoom-inlihat foto Kepemimpinan Baru ASEAN, Faktor Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim
Tribunnews.com/Dahlan Dahi
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri atau MITI Malaysia Zafrul Tengku Abdul Aziz, berpidato pada penutupan ASEAN Economic Opinion Leaders Conference: Outlook for 2025 di gedung MITI, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (9/1/2025).

Persis pada hari penutupan, Kamis (9/1/2025), Presiden Prabowo menemui PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur.

Belum ada penjelasan mengenai topik pembicaraan kedua pemimpin. Juga tidak ada keterangan mengenai kaitannya dengan konferensi yang merupakan kegiatan yang diprakarsai Malaysia terkait  kepemimpinannya di ASEAN.

Anwar Ibrahim memiliki hubungan personal yang kuat dengan Prabowo. Anwar menghadiri langsung acara pelantikan Prabowo sebagai presiden, 20 Oktober 2024.

Baca juga: Anwar Ibrahim Sambut Kunjungan Perdana Prabowo Subianto ke Malaysia sebagai Presiden RI

Tekad Malaysia

Dalam konferensi, terlihat tekat Malaysia yang kuat untuk memanfaatkan kepemimpinannya di ASEAN agar asosiasi negara-negara Asia Tenggara ini dapat memainkan peran optimal dalam mengarungi tantangan geopolitik baru dan tantangan ekonomi yang baru.

ASEAN beranggotakan 11 negara dengan penduduk 663,9 juta jiwa (2021) atau 9 persen dari populasi dunia. 

MITI sebagai penyelenggara mengundang wartawan dan pemimpin media dari negara-negara ASEAN sebagai peserta aktif maupun sebagai moderator berapa sesi.

Malaysia terlihat ingin membangun komunikasi publik yang lebih efektif mengenai ASEAN. Sepanjang konferensi, Wakil Menteri MITI, YB Liew Chin Tong, terlihat terus mengikuti semua sesi diskusi, termasuk ketika sesi membahas peran media dan opinion leader dalam membangun narasi tentang ASEAN.

"Kita ingin me-refresh semangat ASEAN," tegas Zafrul.

Konferensi membahas topik-topik yang dianggap tantangan strategis bagi ASEAN seperti EV, digital dan AI, kelas menengah, peran wanita, semi konduktor, narasi ASEAN, dan tentu saja, tantangan geopolitik.

Malaysia menegaskan, posisi ASEAN dalam percaturan geopolitik tetap netral. Asosiasi ini terbuka membangun kerja sama dengan AS, Afrika, Eropa, BRICS, juga dengan Australia dan Selandia Baru. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan