Kebakaran di Los Angeles
Meski Tak Lupakan 'Kejahatan' AS, Bulan Sabit Merah Iran akan Bantu Atasi Kebakaran di Los Angeles
Palang Merah AS siap menerima bantuan keuangan dari Bulan Sabit Merah Iran untuk mengatasi kebakaran di Los Angeles.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
AccuWeather dalam kajian awalnya memperkirakan kerugian ekonomi akibat kebakaran di Los Angeles mencapai $135 miliar hingga $150 miliar.
Sementara itu, kerugian akibat badai Helena yang melanda enam negara bagian AS pada musim dingin tahun kemarin mencapai $225 miliar dan $250 miliar.
"Ini akan menjadi karhutla dengan kerugian terbesar dalam sejarah California modern dan mungkin sekali karhutla dengan kerugian terbesar dalam sejarah AS modern, karena api muncul di area berpenduduk padat di sekitar Los Angeles dengan beberapa properti berharga termahal di negara ini," kata Jonathan Porter, kepala meteorologi di AccuWeather.
Dalam estimasinya, AccuWeater menggunakan sejumlah variabel, misalnya kerusakan rumah, bisnis, infrastruktur, kendaraan, biaya kesehatan jangka dekat dan panjang, hilangnya pendapatan, dan gangguan rantai pasokan.
Seperti AccuWeather, perusahaan asuransi AON pada Jumat memperkirakan kebakaran di Los Angeles akan menjadi salah satu yang paling merugikan dalam sejarah AS.
Sebelum kebakaran Los Angeles, kebakaran di Paradise, California, disebut oleh AON sebagai kebakaran yang paling merugikan di AS.
Kerugian akibat kebakaran yang disebut "Camp Fire" itu mencapai $12,5 miliar. Sebanyak 85 tewas dan 11.000 rumah hangus.
Baca juga: Joe Biden Dikritik, Bantuan Kebakaran Hanya 770 Dolar, Bandingkan dengan Bantu Israel dan Ukraina
Karhutla di Los Angeles diperparah oleh angin Santa Ana dan kekeringan ekstrem. Hingga berita ini ditulis api belum juga padam sehingga total kerugian bisa bertambah.
"Total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat bencana karhutla ini bisa mencapai 4 persen PDB (produk domestik bruto) tahunan negara bagian California," kata Porter.

Moody’s, salah satu perusahaan keuangan AS, pada Jumat, menyampaikan karhutla di Los Angeles akan terbukti menjadi yang paling merugikan dalam sejarah AS. Itu karena api telah menyebar ke area properti mahal dan padat penduduk.
California memang negara bagian yang kerap dilanda kebakaran. Namun, kebakaran umumnya terjadi di area pedalaman, bukan area padat penduduk.
Kebakaran kali ini sungguh berbeda lantaran melanda ribuan properti mahal di dekat pantai Samudra Pasifik.
Properti itu ditinggali oleh para bintang Hollywood dan eksekutif perusahaan. Dilaporkan sudah ada banyak selebritis yang kehilangan rumah akibat kebakaran itu.
"Besar dan intensitasnya api, dikombinasikan dengan jejak geografis, menunjukkan kerugian yang sangat besar," kata analis Moody’s.
Sementara itu, Porter menyebut mungkin diperlukan waktu beberapa bulan sebelum total kerugian bisa diketahui.
"Kita masih berada dalam tahap sangat awal dari bencana ini," kata Porter.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.