Krisis Korea
Rincian Peristiwa yang Berujung pada Penangkapan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol
Berikut ini adalah kronologi kejadian yang menyebabkan penahanan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Rabu, yang bermula dari pengumuman darurat militer.
TRIBUNNEWS.COM - Penetapan darurat militer yang dikeluarkan oleh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, pada 3 Desember 2024, berbuntut panjang.
Tak hanya dimakzulkan, Yoon Suk Yeol juga ditangkap dan diinterogasi oleh pihak berwenang terkait investigasi atas dugaan pemberontakan kriminal.
Yoon Suk Yeol kini menjadi presiden Korea Selatan pertama yang ditangkap saat masih menjabat.
Untuk memahami apa yang terjadi, berikut adalah rincian peristiwa yang berujung pada penangkapan Yoon Suk Yeol, mengutip The Korea Herald.
3 Desember 2024
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan darurat militer melalui pengumuman larut malam.
4 Desember 2024
Majelis Nasional memberikan suara untuk mencabut darurat militer.
Yoon mengumumkan berakhirnya darurat militer.
Enam partai oposisi secara bersama-sama mengajukan mosi parlemen untuk memakzulkan Yoon.
5 Desember 2024
Baca juga: Yoon Suk Yeol Ditahan, Terancam Hukuman Seumur Hidup atau Mati
Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun mengundurkan diri.
7 Desember 2024
Yoon menyatakan akan menyerahkan urusan negara kepada partai yang berkuasa.
Usulan untuk memakzulkan Yoon dibatalkan karena adanya boikot dari partai yang berkuasa.
8 Desember 2024
Mantan menteri pertahanan ditangkap karena dugaan pemberontakan dan penyalahgunaan wewenang.
11 Desember 2024
Jaksa mengeluarkan panggilan pengadilan kepada Yoon untuk diinterogasi.
12 Desember 2024
Yoon menolak seruan untuk mengundurkan diri, menegaskan bahwa darurat militer itu sah.
14 Desember 2024
Yoon diberhentikan sementara dari jabatannya setelah parlemen meloloskan mosi pemakzulannya.
15 Desember 2024
Yoon menolak panggilan pertama dari jaksa.
Baca juga: Detik-detik Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Ditangkap, Petugas Pakai Tangga untuk Memanjat Penghalang
18 Desember 2024
Jaksa menyerahkan kasus Yoon ke Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO).
Yoon tidak hadir untuk diperiksa di CIO.
25 Desember 2024
Yoon menolak panggilan kedua dari CIO untuk pemeriksaan.
27 Desember 2024
Parlemen memakzulkan penjabat Presiden Han Duck-soo, digantikan oleh Menteri Keuangan Choi Sang-mok.
29 Desember 2024
Yoon menolak panggilan ketiga untuk pemeriksaan.
31 Desember 2024
Pengadilan mengeluarkan surat perintah penahanan untuk Yoon.
3 Januari 2025
Upaya pertama CIO untuk mengeksekusi surat perintah penahanan gagal karena dihalangi oleh pengawal presiden dan para pendukung Yoon.
7 Januari 2025
Baca juga: BREAKING NEWS: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Akhirnya Ditangkap di Rumah Dinasnya
Pengadilan menerbitkan kembali surat perintah penahanan untuk Yoon.
10 Januari 2025
Kepala pengawal presiden Yoon mengundurkan diri.
14 Januari 2025
Mahkamah Konstitusi menggelar sidang pertama untuk persidangan pemakzulan Yoon.
15 Januari 2025
Yoon menjadi presiden pertama yang ditahan.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Mengutip Republicworld.com, Yoon Suk Yeol dapat ditahan hingga 48 jam untuk diinterogasi di kantor pusat CIO.
Pihak berwenang kemudian akan memutuskan apakah akan mengajukan surat perintah penahanan resmi, yang memungkinkan mereka menahannya hingga 20 hari, atau membebaskannya.
Jika terbukti bersalah atas pemberontakan, Yoon dapat menghadapi hukuman penjara seumur hidup, dengan kemungkinan hukuman mati meskipun jarang terjadi.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.