Konflik Palestina Vs Israel
Kantor PM Netanyahu: Pembebasan Sandera Diperkirakan Akan Dimulai Hari Minggu
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari Jumat (17/1/2025) terkait waktu pembebasan sandera.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan pada hari Jumat (17/1/2025) terkait waktu pembebasan sandera.
Dalam pernyataannya, Israel mengatakan, akan membebaskan sandera mulai hari Minggu (19/1/2025).
“Berdasarkan persetujuan kabinet dan pemerintah, serta pelaksanaan perjanjian, pembebasan sandera dapat dilanjutkan sesuai dengan kerangka kerja yang direncanakan, dengan para sandera diharapkan akan dibebaskan paling cepat pada hari Minggu,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al-Arabiya.
Seperti diketahui, dalam kesepakatan gencatan senjata yang telah diumumkan pada hari Rabu (15/1/2025).
Berdasarkan tahap pertama perjanjian tersebut, 33 tawanan Israel akan dibebaskan sebagai imbalan atas sejumlah tawanan Palestina.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina saat ini sedang mempersiapkan untuk menyambut tahanan yang dibebaskan oleh Israel.
Penjabat asisten wakil menteri Palestina untuk Rumah Sakit dan Urusan Darurat, Dr. Moatasem Mohisen, mengatakan bahwa saat ini persiapan sedang dilakukan.
Direktur rumah sakit telah diarahkan untuk menyiapkan semua klinik bagi para tahanan yang dibebaskan.
“Dalam rangka persiapan pertukaran tawanan dan kedatangan tawanan yang dibebaskan dari penjara pendudukan, segera lakukan persiapan dan perlengkapan klinik penyakit dalam dan bedah untuk memeriksa, menilai, dan merawat saudara-saudara kita, serta berikan mereka layanan kesehatan yang dibutuhkan,” demikian bunyi arahan tersebut, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Tahapan Gencatan Senjata
Kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera dan penarikan bertahap pasukan Israel dari daerah kantong tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata ini, berlaku selama enam minggu dan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025.
Baca juga: Sambut Baik Gencatan Senjata di Gaza, Sekjen PKS Dorong Kemerdekaan Palestina Segera Terwujud
Berikut rincian kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas:
1. Pertukaran Tahanan dan Sandera
Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.
Untuk tahapan ini, yang akan menjadi prioritas adalah sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun, dikutip dari Al-Arabiya.
Dalam 42 hari pertama kesepakatan, 33 warga Israel diperkirakan akan dibebaskan.
Sebagai informasi, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan bisa mencapai 1.650.
2. Negosiasi tentang Koridor Philadelphia
Israel akan secara bertahap menarik diri dari Koridor Netzarim dan Philadelphi.
Awalnya, Israel menginginkan peran pengawasan di Koridor Philadelphia, tetapi permintaan ini ditolak dalam kesepakatan akhir.
Tuntutan Israel untuk perwakilan tetap di Penyeberangan Rafah juga tidak diterima.
3. Fase Kedua
Negosiasi untuk tahap kedua kesepakatan akan dimulai pada hari keenam belas gencatan senjata.
Tahap ini mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
4. Bantuan Kemanusiaan
Sebanyak 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama periode enam minggu gencatan senjata.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyambut baik kesepakatan ini dan menekankan pentingnya menghilangkan hambatan dalam pengiriman bantuan.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Gencatan Senjata di Gaza
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.