Selasa, 7 Oktober 2025

Kronologi 14 Anak Tewas Usai Minum Obat Batuk Sirup di India

Polisi India membuka penyelidikan terkait temuan obat batuk sirup  yang mengandung bahan kimia beracun.

Editor: Hasanudin Aco
KQED/iStock
OBAT BATUK SIRUP - Ilustrasi sirup obat batuk. Di India sebuah obat batuk sirup telah menyebabkan 14 anak tewas. 

 

TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Polisi India membuka penyelidikan terkait temuan obat batuk sirup  yang mengandung bahan kimia beracun.

Hal ini menyusul kematian 14 anak yang diduga mengonsumsi obat batuk sirup tersebut.

Korbannya kebanyakan anak-anak berusia di bawah lima tahun.

Anak-anak itu meninggal karena gagal ginjal dalam sebulan terakhir setelah mengonsumsi obat batuk bermerek Sirup Coldrif.

Sebanyak 19 obat sirup diambil sampelnya di negara bagian Madhya Pradesh untuk diteliti di laboratorium.

Dikutip dari Reuters, Senin (6/10/2025), setelah sampel diuji di laboratorium ditemukan 46,28 persen mengandung dietilen glikol, jauh melebihi tingkat yang diizinkan sebesar 0,1 persen.

“Dokter yang menulis resep tersebut telah ditangkap,” kata Wakil Kepala Menteri Madhya Pradesh, Rajendra Shukla, kepada kantor berita ANI News.

Toksin dietilen glikol atau etilen glikol ditemukan dalam sirup obat batuk buatan India yang telah menewaskan sedikitnya 141 anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun sejak tahun 2022, dan 12 anak lainnya di India pada tahun 2019.

Ini merusak citra India sebagai negara produsen obat terbesar ketiga di dunia.

Polisi mendaftarkan kasus pidana pada 5 Oktober terhadap dokter dan produsen, Sresan Pharma, yang berlokasi di negara bagian selatan Tamil Nadu.

"Semua anak menunjukkan gejala awal pilek, flu, atau demam, dan sebagian besar berusia di bawah lima tahun," demikian bunyi laporan polisi di negara bagian Madhya Pradesh, India bagian tengah.

"Sebagian besar dari mereka diberi sirup Coldrif, yang kemudian menyebabkan retensi urin dan gangguan ginjal akut."

Dietilen glikol digunakan dalam produk mulai dari antibeku hingga kosmetik dan pelumas.

Dampaknya menyebabkan gejala yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia dapat membuat muntah dan sakit perut hingga cedera ginjal akut sehingga berujung kematian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved