Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perbatasan Mesir Bisa Jadi Titik Api, Pejabat IDF Memperingatkan, Mesir dan Israel Semakin Tegang

Kolonel Shemer Raviv, komandan Brigade Regional Paran, menggambarkan daerah tersebut sebagai "garis depan yang pasti."

Editor: Muhammad Barir
Abed Zagout/Anadolu via Getty Images
Warga Palestina terlihat melintas di perbatasan Mesir-Gaza dengan kondisi yang keras di Rafah, Gaza, pada 18 Januari 2024 

Perbatasan Mesir Bisa Jadi Titik Api, Pejabat IDF Memperingatkan, Mesir dan Israel Semakin Tegang

TRIBUNNEWS.COM- Kolonel Shemer Raviv, komandan Brigade Regional Paran, menggambarkan daerah tersebut sebagai "garis depan yang pasti."

Perbatasan Palestina-Mesir, yang selama ini dianggap sebagai perbatasan yang tenang, kini mengalami ketegangan yang meningkat, dengan pasukan Israel memperingatkan adanya potensi eskalasi. 

Meskipun tidak secara resmi diakui sebagai garis depan yang aktif, perbatasan tersebut telah menjadi titik fokus meningkatnya ketegangan.

Kolonel Shemer Raviv, komandan Brigade Regional Paran, menggambarkan daerah itu sebagai "pastinya kedok," mengaitkan ketidakstabilan itu dengan dugaan aktivitas penyelundupan. 

Raviv mengklaim bahwa penyelundup telah mulai menggunakan pesawat nirawak untuk mengangkut barang selundupan, termasuk narkoba dan senjata api, melintasi perbatasan

Namun, tuduhan ini muncul bersamaan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang tindakan agresif Pasukan Pendudukan Israel (IDF), yang telah meningkatkan ketegangan dengan Mesir.


Hubungan antara Mesir dan "Israel" semakin tegang

Hubungan antara Mesir dan "Israel" semakin tegang akibat operasi yang disengaja yang dilakukan oleh wajib militer Mesir Mohammad Salah Ibrahim, 23, pada bulan Juni 2023. 

Ibrahim menewaskan tiga tentara Israel dan melukai seorang lainnya sebelum dibunuh oleh pasukan Israel.

Ibrahim, seorang penjaga perbatasan yang bertugas di Sinai dan penduduk Ain Shams di Kairo, dikenal karena sikapnya yang tenang dan minatnya pada seni. 

Laporan menunjukkan bahwa ia merencanakan operasinya dengan cermat, menggunakan posisinya untuk menerobos bagian pagar perbatasan dan menyeberang ke wilayah Palestina yang diduduki. 

Media Israel melaporkan bahwa ia membawa dua pisau dan sebuah Al-Quran, dan melakukan serangannya dengan tepat. 

Ibrahim sebelumnya telah menyatakan solidaritasnya dengan Palestina selama agresi "Israel" tahun 2021 di Gaza, dengan menulis di Facebook, "Tuhan mendukung Palestina."

Pemerintah Mesir tetap bersikap hati-hati terkait insiden tersebut, dan menyebut Ibrahim hanya sebagai "tokoh keamanan" yang tewas saat mengejar penyelundup. 

Namun, tindakannya berdampak ke seluruh wilayah, menarik perhatian pada meningkatnya ketegangan di perbatasan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan