Minggu, 10 Agustus 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

4 Poin Penting dari Pertemuan Trump dengan Narendra Modi, MAGA dan MIGA Bersatu

Perdana Menteri India Narendra Modi sambangi Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada Kamis (13/2/2025), apa saja yang mereka bahas?

Tangkap layar YouTube Narendra Modi
MODI DAN TRUMP - Gambar ini merupakan tangkap layar dari kanal YouTube Narendra Modi yang diambil pada Jumat (14/2/2025), menunjukkan Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden AS Donald Trump mengadakan jumpa pers bersama di Gedung Putih, Washington DC pada Rabu (13/2/2025). Ini 4 hal yang mereka bahas. 

India juga berjanji untuk mengurangi tarif yang menghambat akses AS ke pasar India, meskipun Trump tetap menekankan pentingnya mengurangi defisit perdagangan.

Trump juga mengisyaratkan India akan membeli lebih banyak produk energi dari AS untuk mengurangi defisit perdagangan, serta menyarankan adanya kerjasama internasional yang mirip dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan China, yang akan menghubungkan berbagai negara melalui jalur perdagangan penting.

3. Perlawanan terhadap Terorisme

Meskipun pertemuan ini difokuskan pada hubungan AS-India dan upaya melawan pengaruh China, isu keamanan juga menjadi topik penting.

Salah satu yang paling diperbincangkan adalah janji Trump untuk mengekstradisi pengusaha Chicago, Tahawwur Rana, yang terlibat dalam serangan teroris di Mumbai pada 2008.

Modi menyambut keputusan tersebut dan berjanji bahwa India akan mengambil “tindakan yang tepat” terhadap Rana di pengadilan India.

Trump juga mengungkapkan bahwa AS akan meningkatkan penjualan militer ke India dan bekerja sama dalam menghadapi ancaman terorisme radikal, termasuk dari kelompok Islam.

4. Trump Hadapi Pertanyaan tentang Kesepakatan Damai Ukraina

Meskipun pertemuan ini berfokus pada hubungan AS-India, Trump tidak bisa menghindari pertanyaan mengenai konflik di Ukraina.

Baca juga: Yaman akan Melakukan Intervensi Militer untuk Menggagalkan Rencana Donald Trump di Gaza, Kata Houthi

Selama konferensi pers, Trump menjelaskan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai perang di Ukraina.

Trump mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan perang, dan jika dia menjadi presiden, situasi tersebut tidak akan terjadi.

Ia juga mengulangi argumen Rusia bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO menjadi faktor pemicu perang.

Namun, Trump menghindari menjawab pertanyaan mengenai apakah Rusia akan menyerahkan wilayah yang telah diambil alih, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan hasil negosiasi perdamaian.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan