Kamis, 4 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Kian Mesra dengan Putin, Trump Dikabarkan Bakal Pangkas Sanksi AS kepada Rusia

Gedung Putih disebut meminta Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan untuk menyusun daftar sanksi bagi Rusia selama ini yang bisa dipangkas

Kremlin.ru
TRUMP DAN PUTIN - Foto ini diambil pada Selasa (25/2/2025) dari publikasi resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berfoto sebelum melakukan pertemuan resmi Rusia-AS di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli 2018. seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Senin waktu setempat (3/3/2025) bahwa Gedung Putih telah meminta Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan untuk menyusun daftar sanksi bagi Rusia selama ini yang nantinya dapat dipangkas. 

TRIBUNNEWS.COM - Isu mengenai hubungan yang semakin erat antara pemerintahan Donald Trump dan Vladimir Putin kini semakin menjadi perbincangan hangat banyak pihak.

Dikutip dari Reuters, hal ini terjadi setelah sejumlah sumber anonim di Gedung Putih menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat dikabarkan tengah menyusun rencana untuk memberikan kelonggaran sanksi kepada Rusia

Langkah tersebut merupakan salah satu upaya Presiden AS Donald Trump guna memulihkan hubungan dengan Moskow dan mengakhiri perang di Ukraina, menurut seorang pejabat AS dan pihak lain yang mengetahui masalah ini kepada Reuters.

Dalam pernyataannya pada Senin waktu setempat (3/3/2025), sumber tersebut mengatakan Gedung Putih telah meminta Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan untuk menyusun daftar sanksi bagi Rusia selama ini yang nantinya dapat dipangkas.

Daftar sanksi yang coba dikurangi tersebut nantinya akan menjadi tawaran yang coba dibahas oleh sejumlah pejabat AS dengan perwakilan Rusia dalam beberapa hari mendatang.

Adapun upaya tersebut merupakan bagian dari pembicaraan luas administrasi antara Washington dengan Moskow guna meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi, kata sumber tersebut.

Tak hanya mencabut atau meringankan sejumlah sanksi untuk pemerintah Rusia, proposal tersebut juga disebut akan berdampak pula pada entitas dan individu tertentu yang masih termasuk dalam oligarki Rusia, menurut sumber tersebut.

Sumber tersebut mengakui bahwa opsi semacam ini sering kali disusun oleh pejabat yang bekerja pada isu-isu sanksi bilateral AS.

Namun demikian, permintaan spesifik Gedung Putih baru-baru ini menunjukkan kesediaan Trump dan penasihatnya untuk melonggarkan sanksi terhadap Rusia.

Sumber dari Reuters tersebut masih belum bisa merinci secara spesifik apa yang nantinya akan diminta Washington sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi yang meringkan Rusia ini.

Rusia sendiri merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dan jika sanksi AS terhadap sistem energinya dilonggarkan, hal itu dapat membantu mencegah harga bahan bakar naik jika Trump membatasi ekspor minyak dari Iran, anggota OPEC. 

Baca juga: Senyum Zelensky saat Disambut Raja Inggris, 2 Hari setelah Perdebatan Sengit dengan Donald Trump

Menanggapi kabar tersebut, Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, Departemen Keuangan, dan Kedutaan Besar Rusia di Washington masih enggan memberikan komentar lebih lanjut kepada Reuters.

Tanda-tanda normalisasi hubungan antara Rusia dan AS tersebut sejatinya sudah terendus sejak tahun lalu saat Trump diprediksi memenangkan Pemilu AS.

Dikutip dari Reuters, Kremlin kala itu menggambarkan hubungan antara kedua negara dalam tensi tinggi selama masa pemerintahan Joe Biden karena kebijakannya yang terus mendukung Ukraina dengan bantuan dana dan senjata.

Selain itu, Kremlin juga menilai sanksi keras yang dijatuhkan Biden terhadap Rusia sebagai hukuman atas invasi tahun 2022 memerkeruh hubungan antara kedua negara.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan