Minggu, 21 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Eyal Zamir Kutip Ayat Taurat, Panglima Baru IDF Keturunan Arab Bersumpah Habisi Hamas di Gaza

Pernyataan-pernyataan Eyal Zamil sebagai Panglima baru IDF mengindikasikan, Israel segera menepikan gencatan senjata dan memulai perang lagi di Gaza

khaberni/tangkap layar
PANGLIMA PERANG BARU - Kepala Staf baru Militer Israel (IDF), Eyal Zamir. Pergantian panglima perang ini dilaporkan akan mengubah sifat pertempuran di Gaza, sebuah sinyal yang mengindikasikan Israel tak mau meneruskan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. 

Pengangkatan Zamir dilakukan setelah serangkaian penyelidikan resmi dimulai untuk memeriksa kegagalan keamanan Israel yang membuat ribuan orang bersenjata pimpinan Hamas menyerbu komunitas Israel di sekitar Jalur Gaza, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang dalam salah satu bencana militer dan keamanan terbesar dalam sejarah Israel.

Halevi memimpin militer selama kampanye Israel di Gaza yang menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong itu, sehingga sebagian besar penduduk berlindung di tenda-tenda atau bangunan yang hancur karena bom.

Namun, ia mengumumkan pada bulan Januari, segera setelah kesepakatan gencatan senjata Gaza disetujui, kalau ia akan mengundurkan diri dari komandonya, dan menerima tanggung jawab atas respons IDF yang tidak merata dan tidak terkoordinasi terhadap serangan 7 Oktober itu.

Baca juga: Hamas Obrak-abrik Pangkalan Militer Nahal Oz Israel, IDF Akui Prajuritnya Lari Sembunyi

Baik tentara Israel maupun badan keamanan Shin Bet telah mengakui kalau kegagalan mereka memungkinkan terjadinya serangan Hamas itu.

Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejauh ini menolak penyelidikan yang lebih umum yang akan menyelidiki tanggung jawab pemerintahannya.

Eyal Zamir, sang komandan baru IDF kini juga harus menanggapi tuduhan dari badan-badan internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa kalau pasukan Israel melakukan kejahatan perang selama operasi di Gaza.

Israel menolak tuduhan tersebut, yang menurutnya dimotivasi oleh permusuhan politik terhadap negara Israel, tetapi telah mendakwa beberapa prajurit cadangan atas penyiksaan berat terhadap tahanan.

Israel mengatakan Hamas, yang juga dituduh melakukan kejahatan perang oleh badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, melakukan banyak kekejaman selama serangan 7 Oktober dan menyiksa para sandera Israel di Gaza. Hamas membantah tuduhan tersebut.

 

(oln/khbrn/alarby/*)

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan