Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bukannya Fokus Bebaskan Sandera Israel, AS-Hamas Malah Bahas Pembebasan Sandera Amerika

Pembicaraan antara AS dan Hamas bukan membahas soal pembebasan sandera Israel, tetapi malah membahas sandera yang berasal dari Amerika Serikat.

Telegram/Brigade Al-Qassam
PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan sandera Israel, Omer Shem Tov, mencium kening anggota Brigade Al-Qassam dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Pertemuan rahasia antara AS dan Hamas ternyata membahas soal pembebasan sandera Amerika, bukan sandera Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Pertemuan pemimpin Hamas dengan utusan AS, Adam Boehler, dalam beberapa hari terakhir, ternyata bukan membahas soal sandera Israel.

Dalam pertemuan yang dilakukan di Ibu Kota Qatar, Doha selama seminggu terakhir, AS dan Hamas membahas perihal pembebasan sandera asal Amerika Serikat.

"Beberapa pertemuan telah berlangsung di Doha, dengan fokus pada pembebasan salah satu tahanan berkewarganegaraan ganda. Kami telah menanganinya secara positif dan fleksibel, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina," kata penasihat politik pemimpin kelompok Palestina, Taher Al-Nono, dikutip dari Reuters.

Al-Nono mengatakan, baik Hamas dan AS, telah membahas bagaimana mewujudkan implementasi perjanjian bertahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.

"Kami memberi tahu delegasi Amerika bahwa kami tidak menentang pembebasan tahanan dalam kerangka pembicaraan ini," ungkap Al-Nono.

Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, mengatakan membebaskan Edan Alexander, pria berusia 21 tahun asal New Jersey merupakan prioritasnya.

Alexander bertugas sebagai tentara di militer Israel.

Boehler mengatakan tujuannya adalah agar pembebasannya, beserta jenazah empat sandera Amerika-Israel yang telah meninggal, akan menghasilkan pembebasan lebih banyak tawanan.

Diskusi antara Boehler dan Hamas telah melanggar kebijakan Washington selama puluhan tahun yang melarang negosiasi dengan kelompok yang dicap AS sebagai organisasi teroris.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari, Hamas sejauh ini telah menukar 33 sandera Israel dengan sekitar 2.000 tahanan dan tahanan Palestina dan juga telah membebaskan lima sandera Thailand.

Pada hari Minggu, Menteri Energi Israel, Eli Cohen, mengatakan dia telah menginstruksikan Israel Electric Corporation untuk tidak menjual listrik ke Gaza.

Baca juga: Gelar Demo Besar-besaran, Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera hingga Bersedia Beri Bayaran

Hal itu ia lakukan sebagai sarana tekanan terhadap Hamas agar membebaskan sandera.

Tindakan tersebut tidak akan berdampak langsung, karena Israel telah memutus pasokan ke Gaza pada awal perang.

Namun, hal itu akan memengaruhi pabrik pengolahan air limbah yang saat ini dialiri listrik, menurut perusahaan listrik Israel.

Kesepakatan Bakal Terjadi Beberapa Minggu Lagi

Adam Boehler mengatakan pada hari Minggu, pertemuan dengan Hamas "sangat membantu".

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan