Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pasukan Rusia Untung Besar Berkat 'Operasi Pipa', Rebut Kembali 12 Wilayah di Kursk

Militer Rusia raih kemajuan besar berkat operasi pipa yang dilakukan di Kursk. Rusia rebut 12 wilayah yang diduduki Ukraina.

Editor: Nuryanti
Telegram Kementerian Pertahanan Rusia
TENTARA RUSIA - Foto ini diambil dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (12/3/2025) memperlihatkan tentara Rusia yang meurpakan spesialis POL dari Kelompok Pasukan Zapad memasok bahan bakar ke unit-unit di garis kontak dan di area belakang operasi militer khusus pada 17 Februari 2025. Pada Rabu (12/3/2025), militer Rusia mengklaim operasi khusus melalui jaringan pipa berhasil merebut kembali 12 wilayah di Kursk yang diduduki Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengklaim telah merebut kembali lebih dari 100 kilometer persegi wilayah dan 12 desa dari pasukan Ukraina di wilayah Kursk barat daya selama 24 jam terakhir.

“Kelompok Pasukan Utara telah membebaskan 12 pemukiman selama operasi ofensif… dan lebih dari 100 kilometer persegi wilayah Kursk,” kata Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (11/3/2025) malam.

Permukiman yang direbut kembali termasuk Agronom, Bogdanovka, Bondarevka, Dmitryukov, Zazulevka, Ivashkovskiy, Kolmakov, Kubatkin, Martynovka, Mikhaylovka, Pravda dan Yuzhny, semuanya terletak di utara atau timur kota Sudzha yang dikuasai Ukraina.

Para analis mengatakan Rusia memanfaatkan momen penangguhan bantuan militer dan pembagian informasi intelijen oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap Ukraina.

Komandan Rusia: Operasi Pipa adalah Salah Satu yang Paling Efektif

Wakil Kepala Departemen Militer-Politik Utama Angkatan Bersenjata Rusia, Komandan Pasukan Khusus Akhmat Letnan Jenderal Apty Alaudinov mengatakan operasi militer Rusia melalui jaringan pipa untuk mengalahkan pasukan Ukraina adalah salah satu yang paling efektif.

"Operasi itu sendiri, menurut saya, adalah salah satu operasi yang paling efektif, mungkin untuk seluruh periode operasi militer khusus. Hasil operasi itu sudah melampaui dirinya sendiri," katanya kepada TASS, Rabu (12/3/2025).

Ia mengonfirmasi kabar bahwa tentara Rusia berjalan melewati pipa di belakang garis musuh sejauh 12-15 kilometer, tergantung pada titik keluarnya.

Beberapa unit memasuki pipa yang sudah tidak digunakan tersebut dan masing-masing memiliki tugas khusus.

Semua unit memainkan peran mereka dan melakukan yang terbaik, yang menurut saya, mengarah pada tahap pertama kemenangan dalam serangan balik kita. Serangan balik itu sendiri terus berlanjut," tegas Alaudinov.

Namun, ia menolak bahwa pasukan Rusia memanfaatkan penghentian dukungan militer AS untuk Ukraina dengan melakukan operasi pipa dan mengejutkan pasukan Ukraina di Kursk.

Baca juga: Zelensky: AS Harus Yakinkan Rusia agar Setujui Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina

"Baik musuh, yang berada di benteng pertahanannya, maupun orang-orang kami, yang berada di dalam jaringan pipa dan kemudian melompat keluar di belakang garis musuh dan menghancurkannya, sama sekali tidak tahu bahwa Amerika telah berhenti membantu siapa pun," ujarnya.

Sebelumnya pada Agustus tahun lalu, Ukraina berhasil menginvasi wilayah Kursk, Rusia, yang berbatasan dengan wilayah Sumy, Ukraina.

Ukraina merebut 1.376 kilometer persegi tanah ketika pasukannya pertama kali menyerbu wilayah Kursk dan berharap wilayah yang diduduki itu akan memberikan pengaruh dalam negosiasi perdamaian di masa depan dengan Rusia

Namun, kendali Ukraina di wilayah Kursk mulai menyusut hingga kurang dari 290 kilometer persegi pada hari Selasa kemarin.

Laporan akhir pekan lalu mengklaim ada 800 pasukan khusus Rusia telah merangkak sejauh 15 kilometer melalui bagian pipa yang tidak terpakai, yang pernah membawa gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina, untuk melakukan serangan diam-diam terhadap pasukan Ukraina di Sudzha.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan