Konflik Palestina Vs Israel
Di Resto Irlandia, Eks Tentara Israel Diludahi, Dapat Jari Tengah dari 2 Wanita, Polisi Tak Peduli
Seorang mantan tentara Israel diganggu oleh dua perempuan saat berada di restoran Irlandia. Dia disebut tidak diterima di Irlandia.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Whiesa Daniswara
Ohayon mengatakan peristiwa di resto itu berlangsung beberapa menit. Tidak ada yang mengintervensinya.
Dia mengaku merekam peristiwa itu untuk membantu polisi dalam menyelidikinya.
“Sayangnya, polisi baru tiba di hotel dua jam kemudian dan terlihat tidak peduli sama sekali dengan peristiwa itu,” kata Ohayon.
Dia juga mengklaim tindakan itu merupakan “terorisme” dan setiap orang memilih bungkam.
Ohayon mengaku tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki di Irlandia. Dia juga membagikan pesan-pesan kebencian dari warga Dublin kepadanya.
Beberapa orang bahkan melacak bar yang pernah dikunjunginya di Dublin meski dia tidak pernah memberi tahunya.
Sementara itu, aparat penegak hukum setempat mengaku sedang menyelidiki peristiwa itu.
Baca juga: Begini Cara Spanyol dan Irlandia Membalas Israel agar Terima Warga Palestina yang Diusir dari Gaza
Mengapa orang Irlandia membela Palestina?
Irlandia adalah salah satu negara yang paling membela Palestina.
Dikutip dari NPR, pendudukan Israel di Palestina mengingatkan rakyat Irlandia akan pendudukan Inggris di Irlandia. Palestina juga pernah dikontrol Inggris.
Kesamaan nasib pernah diduduki itu membuat rakyat Irlandia bersimpati kepada perjuangan rakyat Palestina dalam melawan Israel.
Pada tahun 1980 Irlandia menjadi negara Uni Eropa pertama yang meminta Palestina diakui.
Irlandia juga menjadi negara Uni Eropa terakhir yang mengizinkan pembukaan Kedutaan Besar Israel, yakni tahun 1993.
Sejak perang di Gaza meletus, para politikus Irlandia sudah mengeluarkan kecaman keras terhadap Israel.
Leo Varadkar, Taoiseach Irlandia (jabatan setara perdana menteri), adalah pemimpin Eropa pertama yang mengkritik pedas taktik militer Israel di Gaza.
Dia menyebut tindakan yang dilakukan Israel di Gaza bukanlah bentuk pembelaan diri dari Hamas.
Irlandia juga bergabung dengan Spanyol untuk meminta Uni Eropa meninjau perjanjian perdagangannya dengan Israel karena persoalan HAM.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.