Kamis, 28 Agustus 2025

Sosok Astronaut Butch Wilmore dan Suni Williams Terjebak di ISS, Nyaris 7.000 Jam di Luar Angkasa

Mereka akan bersatu kembali dengan keluarga mereka dalam waktu 48 jam setelah dinyatakan sehat secara medis

Penulis: Eko Sutriyanto
Robert Markowitz/NASA, India To Day
PULANG KE BUMI - Astronaut badan antariksa Amerika Serikat  (NASA), Barry Eugene Butch Wilmore bersama Suni Williams berhasil kembali ke Bumi setelah 'berdampar' selama 9 bulan di stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ia pulang bersama dengan dua astronaut lainnya  Nick Hague dari NASA dan kosmonot Aleksandr Gorbunov dari badan antariksa Rusia, Roscosmos yang 'menjemput' mereka pulang dengan bantuan SpaceX 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astronaut badan antariksa Amerika Serikat  (NASA), Barry Eugene Butch Wilmore bersama Suni Williams berhasil kembali ke Bumi setelah 'berdampar' selama  9 bulan di stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Padahal seharusnya kedua Astronaut itu berada seminggu di stasiun luar angkasa itu.

Untuk pulang ke bumi Wilmore dan William diikat di dalam pesawat ruang angkasa Crew Dragon.

Ia pulang bersama dengan dua astronot lainnya  Nick Hague dari NASA dan kosmonot Aleksandr Gorbunov dari badan antariksa Rusia, Roscosmos yang 'menjemput' mereka pulang dengan bantuan SpaceX.

Keduanya mendarat di dalam sebuah kapsul antariksa bersama dengan astronot an dilepaskan dari laboratorium yang mengorbit pukul 1.05 pagi ET (0505 GMT), lalu memulai perjalanan selama 17 jam ke Bumi.

Mereka mendarat di lepas pantai Florida menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon.

Kini mereka tidak lagi menghirup udara segar, merasakan gravitasi dan bisa mandi dengan layak selama 286 hari.

Baca juga: NASA: SpaceX Akan Bawa Pulang Dua Astronaut yang Terdampar di ISS pada 2025

Keduanya telah menghabiskan hampir 7.000 jam di luar angkasa, Natal, ulang tahun, berita besar, dan momen keluarga kecil semuanya terlewatkan saat mereka melesat mengelilingi planet dengan kecepatan 28.000 km/jam.

Mereka akan bersatu kembali dengan keluarga mereka dalam waktu 48 jam setelah dinyatakan sehat secara medis.

Sosok Butch Wilmore

Dilansir dari berbagai sumber, Barry Eugene "Butch" Wilmore adalah seorang astronaut NASA dan mantan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat. 

Wilmore dikenal sebagai astronaut yang berdedikasi dalam eksplorasi luar angkasa dan berkontribusi besar dalam pengembangan sistem transportasi antariksa masa depan

Ia lahir di Murfreesboro, Tennessee pada 29 Desember 1962. 

Sebagai pilot uji coba yang berpengalaman, Wilmore memiliki lebih dari 7.800 jam terbang di berbagai jenis pesawat militer sebelum bergabung dengan NASA pada tahun 2000.

Bukan sekali Wilmore melakukan misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di luar angkasa.

Wilmore telah mengumpulkan 464 hari di luar angkasa.

Ia menjadi salah satu astronaut berpengalaman dalam sejarah NASA.

Ia pertama kali terbang ke luar angkasa pada tahun 2009 sebagai pilot misi STS-129 dengan pesawat ulang-alik Atlantis yang membawa peralatan dan suku cadang ke ISS. 

Pada tahun 2014, ia kembali ke luar angkasa sebagai komandan Ekspedisi 41/42 di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), di mana ia menghabiskan hampir enam bulan atau tepatnya  167 hari di luar angkasa sebagai insinyur penerbangan dan komandan ISS.

Wilmore dipilih sebagai astronaut uji coba untuk Boeing CST-100 Starliner, kapsul ruang angkasa yang dikembangkan dalam kemitraan dengan NASA.

Ia akan menjadi komandan penerbangan Starliner Crew Flight Test (CFT) yang bertujuan menguji coba penerbangan berawak pertama Starliner ke ISS.

Ia telah mencatatkan 4 kali perjalanan luar kendaraan (EVA) dengan total waktu lebih dari 25 jam.

Baca juga: NASA: Daftar 9 Negara yang Diprediksi Bisa Kena Hantaman Asteroid, Ada Bangsa di Asia

Sosok  Sunita Lyn "Suni" Williams

Suni adalah astronaut NASA yang terkenal dengan berbagai misi luar angkasanya.

Lahir di Euclid, Ohio, Amerika Serikat, Williams memiliki latar belakang sebagai pilot uji coba di Angkatan Laut AS sebelum bergabung dengan NASA pada tahun 1998.

Ia adalah lulusan sarjana Ilmu Fisika di US Naval Academy pada 1987 lalu melanjutkan pendidikan di bidang Manajemen Teknik di Florida Institute of Technology pada 1995.

Kariernya di bidang penerbangan berawal dari tahun 1987 ketika Williams ditugaskan sebagai Ensign (pangkat junior) di Angkatan Laut AS. 

Selama kariernya di Angkatan Laut AS, ia telah mencatat lebih dari 3000 jam terbang dengan lebih dari 30 pesawat yang berbeda. 

Williams kemudian terpilih sebagai astronot NASA pada Juni 1998 dan mulai melakukan pelatihan pada Agustus di tahun yang sama. 

Misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), ia pernah menjalani dua misi jangka panjang di ISS, yaitu pada Ekspedisi 14/15 (2006-2007).

Kemudian ekspedisi 32/33 (2012).

Williams sendiri pernah memegang rekor waktu terlama di luar angkasa untuk astronot wanita, dengan total 322 hari di orbit sebelum akhirnya rekor ini kemudian dipecahkan oleh astronot lain.

Ia melakukan 7 kali perjalanan luar kendaraan (EVA) di luar angkasa dengan total waktu lebih dari 50 jam.

Suni Williams juga terlibat dalam program Boeing CST-100 Starliner sebagai salah satu astronaut uji coba dalam program kru komersial NASA.

Selain prestasinya, Williams dikenal karena semangatnya dalam menginspirasi generasi muda, terutama perempuan, untuk mengejar karier di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).

EVAKUASI ASTRONOT NASA - Tangkap layar Kanal Youtube resmi milik NASA pada hari Rabu (19/3/2025) yang menunjukkan proses pendaratan astronot NASA yang sebelumnya terdampar 9 bulan di luar angkasa.
EVAKUASI ASTRONOT NASA - Tangkap layar Kanal Youtube resmi milik NASA pada hari Rabu (19/3/2025) yang menunjukkan proses pendaratan astronot NASA yang sebelumnya terdampar 9 bulan di luar angkasa. (Tangkap Layar Kanal Youtube resmi milik NASA)

Awal Mula Masalah

Wilmore dan Williams tiba di Stasiun Luar Angkasa ISS pada Juni tahun lalu untuk menjalankan misi rutin di stasiun luar angkasa.

Namun,  kepulangan ditunda akibat masalah teknis serius yang ditemukan pada pesawat Boeing Starliner yakni katup bahan bakar yang membuatnya tidak layak untuk digunakan dalam misi kembali ke bumi.

Akibatnya, kedua astronot tersebut terpaksa tinggal lebih lama di ISS, jauh melampaui jadwal awal mereka.

Untuk menyelamatkan Wilmore dan Williams, NASA kemudian bekerja sama dengan perusahaan antariksa SpaceX yang dimiliki Elon Musk.

Kedua pihak akhirnya sepakat melakukan operasi evakuasi dengan kapsul SpaceX Freedom sebagai alat transportasi mereka kembali ke Bumi.

Kapsul SpaceX Freedom terbukti menjadi solusi yang andal, membawa kedua astronot kembali dengan selamat.

Momen ini pun menjadi bukti nyata sinergi antara NASA dan mitra komersial mereka seperti SpaceX dalam menghadapi tantangan luar angkasa.

Setelah melakukan proses evakuasi tersebut dengan lancar, kini NASA dan mitra-mitranya mulai mengalihkan fokus untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi di masa depan. (Tribunnews.com/Bobby W/Eko Sutriyanto)

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan