Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Palestina Lelah dengan Perang, Lakukan Demo anti-Hamas, Minta Angkat Kaki dari Gaza

Warga Gaza melakukan demonstrasi menentang Hamas untuk segera mengakhiri perang yang tak kunjung usai. Mereka minta Hamas untuk angkat kaki dari Gaza.

Telegram Quds News Network
DEMO ANTI-HAMAS - Ribuan warga Palestina di Beit Lahiya, Gaza utara mengecam Hamas untuk segera keluar dari daerah kantong tersebut dan mengakhiri perang yang tak kunjung selesai, Selasa (25/3/2025). Demo ini berlangsung setelah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sudah menyentuh lebih dari 50.000 orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Lelah dengan perang, warga Gaza melakukan demonstrasi besar-besaran untuk menentang Hamas.

Demonstrasi yang terjadi di Gaza utara pada Selasa (25/3/2025) itu, menuntut Hamas untuk segera mengakhiri perang yang tak kunjung usai.

Bahkan, para demonstran yang berjumlah ribuan orang itu meneriakkan untuk Hamas segera angkat kaki dari Gaza.

"Demi Allah, Hamas keluar," teriak para demonstran, dikutip dari CNN.

"Kami ingin perang diakhiri," lanjut mereka.

Demonstrasi itu terjadi setelah jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sudah menyentuh lebih dari 50.000 orang.

Wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi 2,1 juta warga Palestina, jatuh di bawah kendali Hamas pada 2007 setelah pemilihan umum tahun 2006 dan perang saudara singkat dengan Fatah, faksi Palestina saingan yang merupakan tulang punggung Otoritas Palestina.

Gaza Utara telah dilanda serangan militer Israel yang dilancarkan sebagai respons atas serangan 7 Oktober.

Perang selama tujuh belas bulan telah menghancurkan sebagian besar wilayah itu hingga menjadi puing-puing, sehingga lembaga-lembaga bantuan tidak dapat menjangkau wilayah utara yang hancur.

Krisis di daerah kantong itu, yang sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan, bertambah parah ketika Israel mengatakan akan menghentikan semua bantuan memasuki Gaza pada awal Maret, menyusul gagalnya pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata.

Israel sering menuduh Hamas mencuri bantuan kemanusiaan yang dikirim ke daerah kantong itu untuk "membangun kembali mesin perangnya", sesuatu yang dibantah oleh kelompok militan tersebut.

Baca juga: Netanyahu Bahagia, Demo Warga Gaza terhadap Hamas Buat Israel Makin Percaya Diri

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, tidak ada makanan, air, obat-obatan, atau bahan bakar yang masuk ke Gaza dalam tiga minggu, menandai pengepungan yang lebih lama daripada yang terjadi pada fase pertama perang.

"Setiap hari tanpa makanan, Gaza semakin dekat dengan krisis kelaparan akut," kata UNRWA.

Hamas Angkat Bicara

Sementara itu, pejabat senior Hamas, Basem Naim, mengatakan masyarakat memiliki hak untuk memprotes penderitaan yang disebabkan oleh perang.

Namun, ia mengecam apa yang ia sebut sebagai "agenda politik mencurigakan" yang mengeksploitasi situasi.

"Dari mana mereka berasal, apa yang terjadi di Tepi Barat?" katanya, dikutip dari Al Arabiya.

"Mengapa mereka tidak memprotes agresi di sana atau membiarkan orang-orang turun ke jalan untuk mengecam agresi ini?" tegasnya.

Komentar tersebut, yang mencerminkan ketegangan di antara faksi-faksi Palestina mengenai masa depan Gaza, muncul beberapa jam setelah gerakan Fatah yang merupakan saingannya, meminta Hamas untuk "menanggapi seruan rakyat Palestina di Jalur Gaza".

Baca juga: Ratusan Warga Palestina Gelar Demo, Desak Hamas Hentikan Perang di Gaza

Analis Palestina, Akram Attallah, mengatakan Hamas, yang mampu meredam pertentangan publik sebelum perang, hanya punya sedikit pilihan untuk menghentikan demonstrasi jika demonstrasi tersebut memperoleh momentum.

"Masyarakat sudah kelelahan dan harus membayar dengan nyawa dan harta benda mereka, dan kelompok tersebut menghadapi serangan militer Israel yang menghancurkan sehingga mereka semakin lemah dalam menindak para pengunjuk rasa, bahkan jika mereka mau," ucap Attallah. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan