Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Rilis Video Baru Sandera Israel, Elkana Bohbot Pertanyakan Janji Netanyahu Bebaskan Tawanan

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam merilis video sandera Israel, Elkana Bohbot pada Sabtu (29/3/2025).

Tangkapan layar YouTube Hindustan Times
SANDERA ISRAEL - Tangkapan layar YouTube Hindustan Times pada Minggu (30/3/2025). Foto ini memperlihatkan Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, merilis sebuah video pada hari Sabtu yang menampilkan seorang sandera Israel, Elkana Bohbot, yang mendesak otoritas Israel untuk membebaskannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam merilis video sandera Israel, Elkana Bohbot pada Sabtu (29/3/2025).

Elkana Bohbot mengatakan bahwa dirinya yang meminta kepada Hamas untuk merekam video dirinya.

Pria yang mengaku dirinya sebagai tawanan no.22 itu mengatakan kepada Hamas bahwa video tersebut ditujukan kepada pemerintahan Netanyahu.

Dalam video tersebut, sambil menangis, ia mempertanyakan janji Netanyahu.

Sebelumnya, Netanyahu berjanji akan membebaskan para tawanan.

Ia mendesak Netanyahu untuk segera membebaskan dirinya sama seperti aturan pembebasan tentara Israel pada tahap pertama gencatan senjata.

Tidak hanya untuk Netanyahu, Elkana juga mengirimkan pesan kepada Serikat Buruh Umum Pendudukan Israel.

Elkana mempertanyakan kepana dirinya tidak dibela seperti pekerja Israel lainnya.

"Anda membela pekerja Anda yang diakui, jadi mengapa Anda tidak membela saya?" tanya Elkana, dikutip dari Al Mayadeen.

Ia kemudian mengatakan bahwa serangan apa pun yang dilancarkan Israel ke Gaza tidak akan membuat para sandera bebas.

"Tidak ada operasi militer yang dapat memaksa pembebasan tawanan Israel dari Gaza," tegasnya.

Menurutnya, serangan Israel justru akan membahayakan nyawa para sandera.

Baca juga: Hamas Diklaim Setujui Gencatan Senjata 50 Hari Mulai Lebaran, 5 Sandera Israel Akan Dibebaskan

"Setiap upaya seperti itu hanya akan membuat mereka terbunuh," tegasnya.

Ini bukan pertama kalinya Elkana muncul di video Hamas.

Sebelumnya, ia juga pernah muncul dalam video bersama dengan temannya yang disebut sebagai 'tawanan no 21'.

Dalam video yang dirilis pada 24 Maret 2025, ia mengatakan bahwa serangan Israel juga membuat para tawanan kesulitan untuk mendapatkan makanan.

"Sekarang, setelah serangan dan penutupan penyeberangan, keadaan telah kembali seperti semula. Makanan hampir habis, kondisi menjadi sulit, dan tidak ada tempat yang aman," katanya.

Ia mengaku sudah cukup capek dengan pemerintah Israel yang terus membungkam para sandera.

"Sudah cukup pemerintah membungkam suara kami. Sudah cukup, sudah cukup. Para tahanan yang bersama kami sebelumnya (dan sekarang telah) dibebaskan, beri mereka kesempatan untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat mereka. Berhentilah membungkam suara mereka," katanya.

Sejak Israel memperbarui serangannya di Gaza, Hamas telah memperingatkan bahwa operasi militer dapat membahayakan para sandera.

Dari 251 sandera yang ditahan pada Oktober 2023,  58 masih ditawan di Gaza.

Menurut perkiraan Israel, 34 di antaranya telah tewas.

Israel Tak Henti Bombardir Gaza

Israel kembali meluncurkan serangan di Gaza mulai minggu lalu.

Sejak saat itu, Israel meluncurkan operasi darat di tengah ketidakpastian gencatan senjata.

Selain operasi darat, Israel juga meluncurkan serangan udara di Rafah, bagian barat Gaza Selatan.

Khan Younis juga menjadi target drone Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak 18 Maret 2025 telah mencapai 920 warga.

Sementara 2.000 lainnya terluka akibat pemboman Israel.

Sementara sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 50.200 warga Palestina.

Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

Korban luka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 114.000 orang.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan