Gempa di Myanmar
Update Gempa Myanmar-Thailand: Korban Tewas Tembus 2.000 Orang, 3.900 Terluka, 270 Lainnya Hilang
Lebih dari 2000 orang tewas akibat gempa bumi di Myanmar. Jumlah diperkirakan akan terus berambah karena operasi pencarian masih dilakukan.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Bobby Wiratama
Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan di platform X: “China adalah teman dalam kesulitan.”
IFRC: Myanmar Menghadapi Kehancuran Terburuk di Asia dalam 100 Tahun
"Myanmar mengalami tingkat kehancuran yang belum pernah terjadi selama satu abad di Asia," kata penjabat kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) setelah gempa bumi pada hari Jumat.
"Ini adalah gempa bumi yang dampaknya akan kita rasakan bukan hanya hari ini atau besok, tetapi juga dalam minggu-minggu mendatang," ujar Marie Manrique kepada CNN pada hari Minggu.
IFRC meluncurkan seruan darurat, menyerukan solidaritas global saat mereka memobilisasi tim untuk membantu upaya penyelamatan di Myanmar.
Pernyataan IFRC juga melaporkan kerusakan signifikan pada infrastruktur penting di seluruh negeri.
Bandara di Mandalay dan Naypyidaw masih ditutup karena masalah keselamatan, sementara pemadaman telekomunikasi menghambat koordinasi di beberapa wilayah.
Menanggapi banyaknya tantangan dalam upaya kemanusiaan, direktur regional IFRC untuk Asia Pasifik, Alexander Matheou, mengatakan:
"Ini bukan hanya bencana; ini adalah krisis kemanusiaan yang kompleks yang memperburuk kerentanan yang sudah ada."
"Myanmar terus menghadapi masalah pengungsian internal dan kerawanan pangan."
"Gempa bumi ini memperparah situasi yang sudah rapuh."
Baca juga: Bawa Dokter Spesialis, KRI Radjiman Wedyodiningrat Siap Bantu Operasi Bedah Korban Gempa Myanmar
"Komunitas global harus melangkah maju untuk mendukung tanggapan yang berani dan berkelanjutan."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.