Konflik Palestina Vs Israel
Houthi Lancarkan Serangan Drone ke Tel Aviv, AS Beri Peringatkan: Situasi Akan Semakin Buruk!
Pada Senin (7/4/2025), juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan pasukannya menyerang situs militer di wilayah Yafa, pinggiran Tel Aviv.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
“Ini adalah pekan-pekan yang buruk bagi Houthi, dan akan terus memburuk,” ujarnya dalam konferensi pers usai pertemuan dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya (8/4/2025).
Hegseth menyebut serangan udara AS menargetkan bunker senjata, sistem pertahanan udara, dan markas bawah tanah Houthi.
Ia juga memperingatkan Iran agar menghentikan dukungannya terhadap kelompok tersebut.
"Kami memiliki lebih banyak opsi dan tekanan untuk diberikan," tegasnya.
Dukungan dari Arab Saudi dan Operasi Lanjutan
Menurut pernyataan Pentagon, Hegseth juga melakukan pembicaraan dengan Menhan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, guna membahas operasi militer terhadap Houthi serta kerja sama pertahanan regional.
Juru bicara Pentagon Sean Parnell menyatakan bahwa keduanya sepakat pentingnya menegakkan kebebasan navigasi di Laut Merah dan melemahkan kekuatan Houthi.
Presiden Trump menegaskan bahwa beberapa tokoh senior Houthi telah tewas dalam serangan udara terbaru, meski belum ada bukti publik yang disampaikan oleh Gedung Putih.
Sebagai bagian dari operasi, militer AS dilaporkan telah mengerahkan pesawat pengebom siluman B-2 di Samudra Hindia, pesawat yang sebelumnya digunakan dalam serangan ke situs bawah tanah Houthi pada Oktober lalu.
Baca juga: Serangan AS Tak Goyahkan Kekuatan Houthi, Padahal Trump Sudah Sebut Yaman Hancur Lebur
Latar Belakang Konflik dan Eskalasi Terbaru
Ketegangan ini merupakan kelanjutan dari konflik panjang antara Houthi dan Israel sejak eskalasi di Gaza 2023.
Meski sempat mereda karena gencatan senjata pada Januari, konflik kembali memanas sejak Maret, ketika Houthi mengancam menyerang kapal dagang dan pangkalan militer Israel.
Kelompok ini juga memperingatkan akan menyerang kapal komersial yang terkait dengan Israel di perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.