Konflik Palestina Vs Israel
Serangan Israel Hantam Dapur Amal di Gaza saat Warga Kumpul untuk Makan, Lebih dari 30 Orang Tewas
Serangan Israel menghantam dekat dapur amal tempat warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan matang, saat persediaan makanan menipis.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Febri Prasetyo
Kepala enam badan PBB yang beroperasi di Gaza mengatakan dalam pernyataan bersama hari Senin bahwa blokade tersebut telah membuat penduduk Gaza "terjebak, dibom, dan kelaparan lagi."
Mereka mengatakan klaim Israel bahwa pasokan yang cukup masuk selama gencatan senjata "jauh dari kenyataan di lapangan, dan komoditas semakin menipis."
“Kami menyaksikan aksi perang di Gaza yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap nyawa manusia,” kata mereka.
“Lindungi warga sipil. Fasilitasi bantuan. Bebaskan sandera. Perbarui gencatan senjata," tegasnya.
Baca juga: Bertemu Netanyahu, Trump Minta Israel Segera Akhiri Perang Gaza demi Bisa Usir Warga Palestina
Diketahui, serangan militer Israel sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang perhitungannya tidak membedakan antara militan dan warga sipil.
Serangan tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza dan menyebabkan sekitar 90 persen penduduknya mengungsi.
Israel mengatakan pihaknya berupaya menghindari jatuhnya korban sipil dan menyalahkan Hamas atas kematian mereka karena Hamas beroperasi di tengah penduduk.
Dalam serangan pada 7 Oktober, militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 251 orang.
Mereka masih menahan 59 tawanan — 24 di antaranya diyakini masih hidup — setelah sebagian besar tawanan lainnya dibebaskan melalui gencatan senjata atau kesepakatan lainnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.