Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sibuk Serang Houthi, AS Terancam Kehabisan Senjata untuk Hadapi Tiongkok, MQ-9 Gogrok Lagi

AS terancam kehabisan senjata untuk menghadapi Tiongkok karena terus menyerang kelompok Houthi di Yaman.

Tangkapan layar Al Arabiya
LEPAS LANDAS - Tangkapan layar dari Al Arabiya, Rabu (5/3/2025) menunjukkan jet tempur Amerika Serikat (AS) lepas landas dari kapal induk mereka. AS mengerahkan kembali kapal Induk USS Harry S Truman ke perairan Timur Tengah, khususnya Laut Merah, sehari setelah menerapkan gerakan Houthi sebagai organisasi teroris, Selasa (4/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COMAmerika Serikat (AS) terancam kehabisan senjata yang digunakan untuk menghadapi Tiongkok jika perang meletus di Asia Pasifik.

Senjata AS bisa habis karena Negara Adikuasa itu terus menggunakannya untuk menggempur kelompok Houthi di Yaman.

Para pejabat militer AS telah memperingatkan hal ini. Mereka khawatir AS harus memindahkan senjata jarak jauhnya dari Asia Pasifik ke Timur Tengah.

The New York Times pada hari Rabu kemarin melaporkan sejumlah pejabat parlemen menyinggung persoalan itu.

Mereka mengatakan Pentagon atau Kementerian Pertahanan AS sudah menghabiskan amunisi senilai $200 miliar dalam tiga minggu untuk mengebom Yaman. Jumlah pengeluaran AS bahkan mencapai lebih dari $1 miliar jika biaya operasional disertakan.

Pekan lalu AS dilaporkan melancarkan serangan besar ke Yaman. Serangan itu bahkan disebut lebih besar daripada yang diumumkan oleh Pentagon.

Sayangnya, menurut para komandan AS, serangan itu tidak menuai kesuksesan besar. Serangan tersebut hanya berdampak kecil terhadap kekuatan Houthi.

Komando Indo Pasifik dan Angkatan Laut AS sangat mengkhawatirkan betapa cepatnya AS menghambur-hamburkan senjata di Yaman.

AS tetap melancarkan serangan besar di Yaman pada bulan lalu meski beberapa pejabat telah memperingatkanya. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga mengatakan AS harus memprioritaskan pasukannya di Asia Pasifik guna menahan Tiongkok.

Adapun senjata yang dikerahkan AS di Yaman termasuk rudal penjelajah Tomahawk yang ditembakkan dari kapal perang. Padahal, rudal itu dibutuhkan untuk menangkis serangan Tiongkok jika terjadi perang.

Pejabat AS mengatakan rudal itu disimpan di pangkalan militer AS di Guam, Okinawan, Jepang, dan tempat lainnya di Pasifik barat.

Baca juga: Houthi Yaman Targetkan Tel Aviv dan Dua Kapal Perusak Amerika Serikat di Laut Merah

AS belum menggunakan persediaan rudal yang disimpan di Pasifik itu. Namun, para pejabat memperingatkan bahwa AS bisa segera menggunakannya.

Selama beberapa tahun belakangan Tiongkok memang meningkatkan aktivitasnya di sekitar Taiwan. Menurut laporan intelijen AS, Tiongkok tetap menjadi ancaman utama bagi AS.

Negara yang dipimpin Xi Jinping itu mampu menyerang AS dengan senjata konvensional, melancarkan serangan siber, dan menargetkan aset AS di ruang angkasa.

YAHYA SAREE BERPIDATO - Foto ini diambil dari Telegram Houthi pada Rabu (26/3/2025), memperlihatkan juru bicara angkatan bersenjata Houthi Yaman, Yahya Saree, mengumumkan peluncuran pesawat tak berawak ke Tel Aviv dan kapal induk AS Harry S. Truman pada Rabu pagi.
YAHYA SAREE BERPIDATO - Foto ini diambil dari Telegram Houthi pada Rabu (26/3/2025), memperlihatkan juru bicara angkatan bersenjata Houthi Yaman, Yahya Saree, mengumumkan peluncuran pesawat tak berawak ke Tel Aviv dan kapal induk AS Harry S. Truman pada Rabu pagi. (Telegram Houthi)

AS masih gagal melemahkan Houthi

Beberapa waktu lalu CNN melaporkan AS masih gagal melemahkan Houthi meski sudah menggelontorkan dana hampir $1 miliar atau Rp16,7 triliun dalam tiga minggu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan