Selasa, 19 Agustus 2025

Iran Vs Amerika Memanas

ISIS Peringatkan Bahaya Nuklir Iran, Negosiasi Dimulai di Oman tapi 2 Delegasi Pisah Ruang

ISIS yang berpusat di Washington, DC telah membunyikan peringatan tentang program nuklir Iran.

DSA/Tangkap Layar
NEGOSIASI NUKLIR - Sistem pertahanan udara jarak jauh Iran, Zolfaghar. ISIS yang berpusat di Washington, DC telah membunyikan peringatan tentang program nuklir Iran di tengah mulainya negosiasi antara Iran dan AS dimediasi oleh Oman 

TRIBUNNEWS.COM - Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) yang berpusat di Washington, DC telah membunyikan peringatan tentang program nuklir Iran.

Mereka menyebutnya sebagai "sangat berbahaya."

Institut tersebut memperingatkan bahwa aktivitas Iran dapat dengan cepat beralih ke aplikasi militer kapan saja.​

Dalam laporannya yang berjudul “The Iran Threat Geiger Counter: Extreme Danger Grows,” yang dirilis pada 12 April 2025, ISIS menyoroti peningkatan signifikan dalam tingkat ancaman yang dirasakan sejak Februari 2024.

Penilaian ini menggarisbawahi urgensi yang berkembang seputar ambisi nuklir Iran.

Laporan tersebut menekankan kurangnya kerja sama Iran yang transparan dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), khususnya terkait produksi ribuan sentrifus canggih di luar pengawasan IAEA, dikutip dari khaama.

Kerahasiaan ini memicu kecurigaan tentang niat dan kemampuan Iran.

Menyadari meningkatnya kekhawatiran ini, ISIS telah meningkatkan peringkat ancaman nuklir Iran dari 151 menjadi 157 dari kemungkinan 180 poin, yang menunjukkan status "bahaya serius".

Ini menandai kedua kalinya berturut-turut tingkat ancaman mencapai status tinggi ini.

Laporan tersebut menggunakan metafora penghitung Geiger, sebuah alat yang mengukur peluruhan radioaktif, untuk melambangkan meningkatnya ancaman nuklir.

Sama seperti alarm penghitung Geiger yang semakin kuat seiring meningkatnya radiasi, laporan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat internasional harus menanggapi perkembangan nuklir Iran dengan semakin waspada.

Baca juga: Sinyal dari Pejabat Iran: Negara Arab Sekutu AS Terancam Diserang jika Perundingan Nuklir Gagal

Peringatan ini bertepatan dengan dimulainya kembali perundingan tidak langsung antara pejabat Iran dan AS di Muscat, Oman.

Perundingan ini bertujuan untuk membahas program nuklir Iran yang terus berkembang dan menjajaki kemungkinan jalan untuk meredakan ketegangan regional.

Laporan ISIS berfungsi sebagai pengingat penting tentang potensi risiko yang terkait dengan aktivitas nuklir Iran.

Laporan tersebut menyerukan peningkatan kewaspadaan dan upaya diplomatik terpadu untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan