Selasa, 26 Agustus 2025

Berita Viral

Restoran di China Tawarkan Hidangan dari Kotoran Gajah Kering yang Sudah Disteril, Harga Rp9 Juta

Kuliner yang terbuat dari kotoran gajah viral di media sosial. Sebelum disajikan, kotoran gajah itu disterilisasi terlebih dahulu

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tangkap layar Douyin
VIRAL DI CHINA - Tangkap layar Douyin yang diambil Tribunnews pada 18 April 2025, memperlihatkan vlogger makanan China mereview kuliner ekstrem di Shanghai. Salah satu hidangan yang paling menonjol adalah kotoran gajah yang sudah dikeringkan dan disterilisasi. 

Hidangan ini mencapai puncaknya dengan hidangan penutup yang dinamai "Bunga yang Dimasukkan ke Kotoran Gajah". 

Hidangan ini berupa kotoran gajah yang sudah dikeringkan, dibuat menyerupai remah-remah renyah, dihiasi dengan parfum herbal, selai buah, serbuk sari, dan sorbet madu.

Untuk benar-benar menikmati hidangan ini secara menyeluruh, para tamu diundang untuk menaiki tangga untuk mengikuti tur hidangan penutup.

Mereka dapat memilih parfum herbal dan selai buah pilihan mereka agar mereka bisa mengkreasikan pengalaman kuliner mereka.

Menurut SCMP, kotoran gajah kaya akan serat tanaman.

Kotoran sering digunakan dalam berbagai produk, termasuk produksi kertas A4.

Undang-Undang Kebersihan Makanan China mengamanatkan bahwa makanan harus tidak beracun, tidak berbahaya, dan memenuhi standar gizi.

Namun masih belum pasti apakah makanan penutup yang terbuat dari kotoran gajah, meskipun telah didisinfeksi, sesuai dengan peraturan ini.

Kuliner yang tidak biasa ini mengejutkan banyak orang di dunia maya.

Seorang komentator berkomentar: 

Baca juga: Toko di China Picu Kontroversi karena Jual Pil dari Plasenta, Komisi Kesehatan Turun Tangan

“Benar-benar menjijikkan dan menakutkan. Saya dari Provinsi Yunnan, tetapi kami jelas tidak mengonsumsi kotoran gajah di sini.”

Netizen lain menambahkan: “Orang kaya bisa makan apa saja, dan Shanghai, yang terkenal sebagai Kota Ajaib, benar-benar sesuai dengan julukannya."

"Ini terasa seperti penghinaan dan ujian kepatuhan berskala besar bagi orang kaya.”

Ada pula yang berpikiran positif.

“Ini bukan restoran konvensional; ini lebih mirip dengan tempat eksperimen baru," ujar netizen ketiga.

"Jika Anda mencari pengalaman bersantap yang unik, tempat ini tentu patut dicoba," tambahnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan