Paus Fransiskus Wafat
Setelah Paus Fransiskus Wafat, Beginilah Proses Pemilihan Paus Baru di Vatikan
Pemilihan Paus disebut sebagai konklaf, merupakan tradisi kuno yang dijalankan secara tertutup dan penuh simbolisme oleh para kardinal di Vatikan.
4. Asap Sebagai Tanda
Setelah setiap putaran suara, kertas dibakar.
Jika belum ada Paus terpilih, bahan kimia ditambahkan untuk menghasilkan asap hitam atau Fumata Nera.
Jika terpilih, asap putih atau Fumata Bianca mengepul dari cerobong Kapel Sistina, memberi tanda kepada dunia bahwa seorang Paus baru telah dipilih, dikutip dari Independent.co.uk.
Pengumuman Paus Baru
Setelah terpilih, kandidat akan diminta menerima jabatan tersebut dan memilih nama kepausannya.
Kardinal Protodiakon kemudian muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan mengumumkan kepada publik dengan kalimat Latin:
"Annuntio vobis gaudium magnum: habemus papam" (Saya mengumumkan kepada Anda kabar sukacita besar: kita memiliki Paus).
Pengaruh Paus Fransiskus terhadap Pemilihan Berikutnya
Selama kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah menunjuk sekitar 80 persen dari kardinal yang berhak memilih dalam konklaf.
Baca juga: BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Wafat pada Usia 88, Pengumuman dari Vatikan dalam Pernyataan Video
Kondisi ini meningkatkan kemungkinan bahwa Paus berikutnya akan melanjutkan agenda reformis dan progresifnya, meskipun mendapat perlawanan dari kalangan tradisionalis, dikutip dari Reuters.
Proses pemilihan Paus bukan sekadar ritual keagamaan, tapi juga momen penting bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Dalam waktu dekat, dunia akan kembali menanti suara lonceng dan asap putih dari Vatikan—tanda bahwa seorang Paus baru telah terpilih.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.