Paus Fransiskus Wafat
Besok Jenazah Paus Fransiskus Dipindahkan ke Basilika Santo Petrus, Prosesi Pemakaman 25-27 April
Jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Rabu (23/4/2025) untuk disemayamkan bagi umat Katolik hingga kepala negara.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025), Gereja Katolik mempersiapkan prosesi pemakaman dan konklaf untuk memilih penerusnya.
Jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Rabu (23/4/2025), untuk disemayamkan bagi umat Katolik, kepala negara, dan tamu internasional untuk memberikan penghormatan terakhir.
Proses ini memberikan kesempatan bagi umat untuk berdoa dan berziarah untuk menghormati pemimpin Gereja Katolik yang telah memimpin selama lebih dari satu dekade.
Proses pemindahan jenazah akan dilakukan dengan penuh penghormatan, dan umat dari seluruh dunia diperkirakan akan memadati Vatikan untuk momen tersebut.
Lalu, untuk prosesi pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung antara Jumat (25/4/2025) hingga Minggu (27/4/2025).
Berbeda dengan tradisi pemakaman paus sebelumnya, Paus Fransiskus telah menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, yang berada di luar tembok Vatikan.
Hal ini sebagai simbol kesederhanaan dan kedekatannya dengan umat.
Paus Fransiskus juga telah menyetujui pedoman liturgi pemakaman terbaru yang akan digunakan pada misa requiem-nya kelak.
Ini menunjukkan keseriusannya untuk memastikan pemakaman ini berlangsung dengan penuh penghormatan dan kesederhanaan, sesuai dengan prinsip-prinsip yang ia pegang selama masa jabatannya.
Persiapan Konklaf Pemilihan Paus Baru
Setelah masa berkabung selama sembilan hari, proses konklaf untuk memilih paus baru akan dimulai.
Konklaf ini akan diikuti oleh Kolegium Kardinal yang terdiri atas 138 kardinal berusia di bawah 80 tahun, yang memiliki hak untuk memberikan suara dalam pemilihan.
Baca juga: 5 Sosok Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus, Ada yang Berasal dari Hongaria hingga Filipina
Saat ini, terdapat 252 kardinal dalam Gereja Katolik, dengan 135 di antaranya berusia di bawah 80 tahun dan berhak memberikan suara dalam konklaf untuk memilih paus baru.
Proses konklaf akan berlangsung secara tertutup di Kapel Sistina, Vatikan, dengan tujuan memilih pengganti Paus Fransiskus.
Meskipun setiap pria Katolik yang dibaptis dapat dipilih menjadi paus, praktiknya hampir selalu memilih kardinal yang merupakan pemimpin gereja yang lebih senior.
Selama konklaf, para kardinal tidak diperbolehkan melakukan kontak dengan siapa pun di luar untuk menjaga kerahasiaan proses pemilihan.
Konklaf diperkirakan akan berlangsung antara 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus Fransiskus, sekitar awal hingga pertengahan Mei 2025.
Pemilihan paus baru ini akan menentukan arah Gereja Katolik di masa depan, dan seluruh dunia akan menantikan keputusan yang diambil dalam konklaf ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.