Minggu, 7 September 2025

Vladimir Putin Menjamu Sultan Oman dalam Kunjungan Pertamanya ke Moskow, Ini Tujuan Pertemuan Mereka

Rusia dan Oman menandatangani perjanjian di Moskow untuk saling mengabaikan persyaratan visa dan meningkatkan kerja sama di bidang media, energi

Editor: Muhammad Barir
Kremlin
PUTIN BERPIDATO - Foto diambil dari Kantor Presiden Rusia, Selasa (22/4/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara setelah pertemuan Dewan Negara Tertinggi Negara Persatuan dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (tidak terlihat di foto) di Minsk pada 6 Desember 2024. 

Vladimir Putin Menjamu Sultan Oman dalam Kunjungan Pertamanya ke Moskow

TRIBUNNEWS.COM- Rusia dan Oman menandatangani perjanjian di Moskow untuk saling mengabaikan persyaratan visa dan meningkatkan kerja sama di bidang media, energi, dan pertanian selama kunjungan resmi sultan Oman pada 22 April. 

Perjanjian untuk mengabaikan persyaratan visa bagi warga negara kedua negara ditandatangani selama upacara resmi yang diadakan di Kremlin setelah pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sultan Haitham bin Tariq Al-Said.   

Dalam pertemuannya dengan Putin, Sultan mengumumkan kemungkinan kerja sama dengan Rusia di bidang pertanian, energi, dan perdagangan, seraya mencatat bahwa "hubungan dengan Rusia kuat, dan negara tersebut berupaya mengembangkan karakter uniknya sendiri." 

Putin menekankan bahwa "kunjungan Sultan Oman ke Rusia dipersiapkan dengan paket dokumen yang kuat," dan mencatat aspirasi negaranya untuk "langkah-langkah tambahan guna meningkatkan kerja sama di sektor energi dengan Kesultanan Oman." 


Putin juga mengumumkan bahwa Rusia berencana mengadakan pertemuan puncak dengan negara-negara Arab tahun ini. 

Selain itu, Rossiya Segodnya Media Group dan Kementerian Informasi Oman, yang diwakili oleh Kantor Berita Oman, menandatangani nota kesepahaman untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan mengembangkan hubungan media. 

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh CEO grup, Dmitry Kiselev, dan Duta Besar Kesultanan Oman untuk Rusia, Hamoud bin Salem Al-Tuwaikh. 

Oman saat ini menjadi lokasi pembicaraan nuklir tidak langsung antara AS dan Iran.  

Washington dan Tel Aviv mengklaim Iran sedang membangun senjata nuklir. Iran mengatakan program nuklirnya ditujukan untuk tujuan sipil. Trump mengancam akan mengebom Iran kecuali jika kesepakatan tercapai. Iran mengatakan tidak akan ada kesepakatan di bawah ancaman pemboman. 

Selama pertemuan tersebut, Presiden Rusia dan Sultan Oman membahas perundingan nuklir yang sedang berlangsung. 

“Topik ini disinggung … dalam konteks upaya mediasi oleh Oman,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan saat pengarahan di Kremlin. 

Asisten kebijakan luar negeri Kremlin Yury Ushakov juga mengatakan kedua pihak "membahas kemajuan negosiasi antara perwakilan Iran dan Amerika," menurut pernyataan yang dimuat oleh Interfax. 

"Kita lihat saja hasilnya nanti. Kami terus berhubungan erat dengan rekan-rekan Iran kami. Jika memungkinkan, kami akan membantu," kata Ushakov. 

Kunjungan resmi Sultan ke Moskow adalah yang pertama dalam sejarah 40 tahun hubungan bilateral antara Rusia dan Kesultanan Oman

 

 

SUMBER: THE CRADLE

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan