Mantan PM Tunisia Ali Larayedh Dijatuhi Hukuman 34 Tahun Penjara atas Tuduhan Terkait Terorisme
Ali Larayedh dituduh memfasilitasi keberangkatan warga Tunisia untuk bergabung dengan kelompok militan di Suriah selama masa jabatannya.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
Mereka menyebut Tunisia saat ini berada dalam krisis politik yang semakin dalam.
Setelah revolusi rakyat pada 2011 yang menggulingkan diktator Zine El Abidine Ben Ali, Tunisia sempat dianggap sebagai satu-satunya keberhasilan demokratis dari gelombang Arab Spring.
Harapan itu kini dinilai memudar seiring dengan meningkatnya otoritarianisme dan tindakan represif terhadap kebebasan sipil.
Ali Larayedh sendiri pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri sebelum menjadi Perdana Menteri.
Ia merupakan tokoh penting dalam Ennahda, partai yang sempat mendominasi parlemen Tunisia pasca-revolusi.
Sejak pengambilalihan kekuasaan oleh Presiden Saied, puluhan aktivis, pengacara, jurnalis, dan politisi dari berbagai spektrum politik telah ditangkap atau diadili.
Beberapa di antaranya dikenai tuduhan yang kabur seperti "konspirasi terhadap keamanan negara".
Menurut para pengamat politik Tunisia, hukuman terhadap Larayedh akan semakin memperdalam ketegangan antara pemerintah dan oposisi.
Banyak yang melihat langkah ini sebagai upaya sistematis untuk mengeliminasi kekuatan politik saingan menjelang pemilu yang belum jelas jadwalnya.
Kondisi ekonomi Tunisia yang memburuk serta meningkatnya ketidakpuasan publik turut menambah tekanan terhadap pemerintahan Saied.
Dalam pernyataan publiknya, Ennahda menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti memperjuangkan demokrasi dan supremasi hukum.
Baca juga: PPI Tunisia ke-31: Peran Generasi Muda dalam Perdamaian dan Kemajuan Indonesia
Mereka menyerukan pembebasan semua tahanan politik dan pengembalian Tunisia ke jalur demokrasi konstitusional.
Komunitas internasional, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat, telah menyatakan keprihatinannya atas situasi hak asasi manusia di Tunisia.
Sampai saat ini belum ada tindakan konkret yang cukup kuat untuk menekan pemerintah Tunisia agar melakukan reformasi.
Hukuman 34 tahun terhadap Ali Larayedh menjadi simbol dari apa yang oleh banyak pihak disebut sebagai kembalinya Tunisia ke era represif pra-2011.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.