Konflik Palestina Vs Israel
Rudal Houthi Hantam Ben Gurion, Mengapa Sistem Pertahanan Canggih Israel-AS Gagal Menangkis?
Kegagalan sistem pertahanan canggih Arrow 3 milik Israel dan THAAD) buatan AS dalam menangkis rudal Houthi memunculkan pertanyaan besar.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Rudal itu bisa secara efektif menghantam target di Israel yang berjarak lebih dari 1.500 km dari Yaman.
Joshua Kaliski, seorang peneliti iNCC, pernah menerbitkan artikel yang menyebutkan bahwa rudal balistik Houthi sebenarnya adalah rudal Iran yang punya jangkauan 1.600 hingga 2.000 km.
Sebagai contoh, rudal canggih Shihab 3 milik Iran punya jangkauan 2.000 km. Lalu, rudal penjelajah Sumar juga punya jangkauan hingga 2.000 km.
Diperkirakan bahwa sejumlah rudal yang ditembakkan Houthi beberapa hari belakangan memang ditujukan untuk menguji kemampuannya dalam menghindari sistem pertahanan Israel dan AS.

Rudal Houthi dipuji
Alex Gatopoulos, seorang jurnalis Al Jazeera bidang pertahanan, memuji serangan rudal Houthi yang menghantam bandara.
Baca juga: Meledak di Bandara Ben Gurion, Militer Israel Mengaku Gagal Cegat Rudal Balistik Yaman, 8 Luka
Dia mengatakan serangan terbaru ini adalah serangan rudal keempat Houthi dalam beberapa hari terakhir.
“Gagasan bahwa Houthi bisa menambakkan rudal dari jarak 2.000 km dan menyerang Israel beberapa minggu setelah serangan Amerika Serikat (AS) yang sangat intens di Yaman adalah sesuatu yang luar biasa,” kata Gatopoulos dikutip dari Al Jazeera.
“Mereka (AS) sudah menyerang kelompok bersenjata itu, tetapi Houthi masih bisa melakukan hal ini, yakni menyerang target di salah satu negara dengan pertahanan terketat di dunia.”
Padahal, kata dia, sistem pertahanan Israel sangat canggih dan makin bagus seiring dengan munculnya konflik.
“Serangan itu mengingatkan orang Israel bahwa mereka rentan,” ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.