Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik India dan Pakistan

Stop Perang, AS Desak India dan Pakistan Lakukan De-Eskalasi Serukan Dialog Diplomatik

AS mendesak pemerintah India dan Pakistan untuk segera melakukan de-eskalasi dan pembicaran diplomatik demi mengakhiri konflik panas antara keduanya.

Pexels
INDIA PAKISTAN MEMANAS - Ilustrasi bendera India dan Pakistan yang diambil dari Pexels pada 29 April 2025. AS mendesak pemerintah India dan Pakistan untuk segera melakukan de-eskalasi dan pembicaran diplomatik demi mengakhiri konflik panas antara keduanya. 

TRIBUNNEWS.COM  - Amerika Serikat (AS) mendesak pemerintah India dan Pakistan untuk segera melakukan de-eskalasi, mengakhiri konflik panas antara keduanya.

Permintaan itu diungkap Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio di tengah meningkatnya potensi konflik nuklir antara dua negara tersebut, buntut teror berdarah di Kashmir yang menewaskan 26 orang.

Dalam upaya diplomatiknya, Rubio diketahui telah melakukan pembicaraan terpisah dengan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, dan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif.

Dalam pembicaraan itu, ia menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan penyelesaian damai atas perselisihan yang ada.

Rubio juga menyampaikan dukungan AS terhadap upaya India dalam memerangi terorisme serta menyampaikan belasungkawa atas korban sipil di Pakistan akibat serangan udara India baru-baru ini, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Senada dengan Rubio, Presiden Donald Trump juga berharap konflik India dan Pakistan segera mereda.

Untuk mempercepat upaya ini Trump bahkan bersedia menawarkan dukungan informal untuk menengahi secara resmi guna meredakan ketegangan di kawasan yang rawan konflik ini.

AS Ogah Cawe-Cawe Konflik India-Pakistan

Meski AS menyatakan harapan agar konflik ini segera berakhir, namun pemerintah Trump belum mengambil langkah formal untuk menjadi mediator dalam krisis ini.

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance mengatakan bahwa negaranya tidak akan campur tangan dalam konflik yang tengah memanas antara India dan Pakistan.

Pernyataan itu diungkap Vance dalam sebuah wawancara televisi Fox News pada hari Jumat (9/5/2025).

Baca juga: Jatuhnya Jet Tempur India Saat Serang Pakistan dalam Serangan Udara Kejutkan Pengamat Militer Global

Sehari setelah India melancarkan serangan udara yang disebut sebagai "Operasi Sindoor" terhadap infrastruktur teror di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan.

"Yang dapat kami lakukan adalah mencoba mendorong orang-orang ini untuk sedikit meredakan ketegangan, tetapi kami tidak akan terlibat di tengah perang yang pada dasarnya bukan urusan kami,” kata Vance.

Pernyataan tersebut sesuai dengan kebijakan luar negeri Pemerintahan Trump yang mengedepankan prinsip "America First" dan menarik peran AS dari konflik luar negeri sebagai mediator utama.

“Amerika tidak bisa menyuruh India untuk meletakkan senjata. Kami tidak bisa menyuruh Pakistan untuk meletakkan senjata. Jadi kami akan terus mengejar penyelesaian ini melalui saluran diplomatik." ujar Vance

“Harapan kami di sini adalah India menanggapi serangan teroris ini dengan cara yang tidak mengarah pada konflik regional yang lebih luas,” kata Vance.

Kronologi Konflik India vs Pakistan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan