Konflik Palestina Vs Israel
Perubahan Hubungan Trump dan Netanyahu: Apa yang Terjadi?
Kasus antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah salah satu yang saat ini menjadi sorotan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Dalam dunia politik internasional, hubungan antara negara sering kali dipenuhi dengan intrik dan ketegangan.
Kasus antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah salah satu yang saat ini menjadi sorotan.
Meskipun keduanya dikenal sebagai sekutu dekat, hubungan mereka kini mengalami keretakan yang serius.
Berikut adalah empat fakta penting yang dapat menjelaskan perubahan dinamis antara kedua tokoh ini.
Trump Putus Kontak Langsung dengan Netanyahu: Sebuah Tanda Keretakan
Keretakan hubungan ini dimulai dengan keputusan Trump untuk menghentikan komunikasi langsung dengan Netanyahu.
Sumber-sumber di Israel mengungkapkan bahwa Trump merasa dimanipulasi oleh Ron Dermer, penasihat senior Netanyahu.
Dermer diduga menekan Partai Republik untuk bersikap lebih agresif terhadap Hamas, dan tekanan ini membuat Trump merasa dibohongi dan dimanfaatkan.
Seorang pejabat Israel menyatakan kepada JNS.org, "Dia tidak suka dipermainkan dan menganggap Dermer bersikap arogan." Keputusan Trump ini muncul di tengah kritik internasional yang meningkat terhadap serangan Israel di Gaza, yang menunjukkan bahwa meski selama ini dia dikenal sebagai pendukung kuat Israel, sekarang dia mulai lebih hati-hati.
Pemecatan Penasihat Keamanan Nasional: Langkah yang Berisiko
Ketegangan antara Trump dan Netanyahu semakin menguat ketika Trump memecat penasihat keamanan nasionalnya, Mike Waltz.
Pemecatan ini bukan sekadar masalah administrasi;
Waltz diketahui telah menjalin komunikasi rahasia dengan Israel mengenai strategi menghadapi Iran dan Gaza tanpa persetujuan dari Gedung Putih.
Tindakan ini dianggap Trump sebagai bentuk pengkhianatan, dan laporan dari Middle East Monitor menandai pemecatan tersebut sebagai titik balik yang signifikan dalam sikap Trump terhadap Israel.
Diplomasi AS Bergeser ke Dunia Arab: Keinginan untuk Perdamaian yang Lebih Luas
Seiring berjalannya waktu, kita dapat melihat bahwa pendekatan luar negeri Trump mulai mengalami pergeseran.
Alih-alih menempatkan Israel sebagai prioritas utama, Trump kini lebih memilih untuk mempererat hubungan dengan negara-negara Teluk, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump menegaskan, "Saya ingin perdamaian yang adil untuk semua pihak, bukan hanya satu negara." Ini adalah perubahan mencolok dari pendekatan masa lalu yang sangat mendukung Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.