Konflik Palestina Vs Israel
Israel Lanjutkan Serangan Usai Hamas Bebaskan Sandera AS, Bombardir Gaza Tewaskan Puluhan Warga
Israel kembali melanjutkan serangan udara, membombardir Gaza hingga menewaskan 39 orang pasca Hamas membebaskan sandera berkebangsaan AS-Israel
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel kembali melanjutkan serangan udara, membombardir wilayah Gaza pasca Hamas membebaskan sandera berkebangsaan AS-Israel.
Dalam laporan Al Jazeera disebutkan bahwa Israel membombardir Gaza hingga menewaskan 39 warga sipil pada Senin (13/5/2025).
Pengeboman dilakukan Israel tepat setelah militan Hamas membebaskan tentara AS-Israel, Edan Alexander dari tahanan.
"Brigade Al-Qassam telah memutuskan untuk membebaskan tentara Zionis Edan Alexander, yang memegang kewarganegaraan AS, “ kata juru bicara Abu Obaida dalam sebuah pernyataan singkat.
Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS-Israel, ditangkap dalam serangan Hamas pada Oktober 2023 saat bertugas sebagai tentara Israel.
Setelah utusan Trump, Steve Witkoff melakukan negosiasi panjang dengan Hamas, militan sayap kanan Palestina itu sepakat membebaskan sandera untuk mengakhiri perang.
Adapun saat ini, masih ada 58 sandera yang belum dibebaskan, termasuk empat warga negara ganda AS-Israel yang seluruhnya telah dinyatakan tewas.
Netanyahu Bakal Tetap Serang Gaza
Meski Hamas telah membebaskan Edan Alexander, akan tetapi Israel memandang kelompok tersebut sebagai ancaman aktif.
Menurutnya, pembebasan sandera tidak cukup untuk menghentikan operasi militer karena tujuan utama Israel adalah melemahkan kemampuan militer Hamas sepenuhnya.
Alasan tersebut yang mendorong Israel kembali melancarkan serangan.
Baca juga: Hamas Sepakat dengan AS, akan Bebaskan Edan Alexander, Warga AS yang Disandera Saat Jadi Tentara IDF
Israel menyatakan bahwa operasi di Gaza bertujuan menghancurkan infrastruktur Hamas, termasuk terowongan bawah tanah, pusat komando, dan persenjataan.
"Israel tidak akan berkomitmen pada gencatan senjata dalam bentuk apa pun atau pembebasan teroris," ujar Netanyahu, Senin (12/5), melansir AFP.
"Negosiasi akan terus berlanjut di bawah tekanan, selama persiapan untuk mengintensifkan pertempuran," imbuhnya.
Setidaknya lebih dari 52.000 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza sejak Israel memulai serangannya, menurut otoritas kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.
Sementara itu, bantuan kemanusiaan penting telah terblokir dari Gaza sejak Maret, menyebabkan 2,4 juta warga Gaza terancam menderita kelaparan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.