Senin, 29 September 2025

Konflik India dan Pakistan

Rafale Dijatuhkan J-10C, Akankah Pengaruhi Indonesia Calon Pembeli Rafale? Begini Kata Dave Laksono

Kesepakatan Rafale senilai $8,1 miliar (Rp 134 Triliun) Indonesia dipertanyakan setelah Pakistan menjatuhkan jet tempur India.

|
Editor: Muhammad Barir
DSA/Tangkap Layar
BUATAN PRANCIS - Jet tempur pabrikan Dassault Rafale M dari Prancis. Kesepakatan pembelian jet Rafale senilai $8,1 miliar (Rp 134 Triliun) Indonesia dipertanyakan setelah Pakistan menjatuhkan jet tempur India. 

Rafale Dijatuhkan J-10C, Akankah Pengaruhi Indonesia Calon Pembeli Rafale? Begini Kata Dave Laksono

TRIBUNNEWS.COM-  Kesepakatan pembelian jet Rafale senilai $8,1 miliar (Rp 134 Triliun) Indonesia dipertanyakan setelah Pakistan menjatuhkan jet tempur India.

Akuisisi ambisius Indonesia terhadap 42 jet tempur Rafale dari Prancis senilai $8,1 miliar telah mendapat sorotan publik dan politik, setelah Pakistan menembak jatuh tiga pesawat yang sama yang digunakan oleh India minggu lalu.

Pada tanggal 7 Mei, Angkatan Darat Pakistan melaporkan jatuhnya lima pesawat tempur India—termasuk tiga Rafale—selama pertempuran udara yang melibatkan jet tempur J-10C buatan China. 

J-10C, yang dilengkapi dengan rudal jarak jauh PL-15, mengalahkan jet tempur garis depan buatan Prancis milik India.

 

 

 

NAIK DAUN - Jet tempur J-10C milik Pakistan yang tengah naik daun lantaran dilaporkan menembak jatuh jet Rafale India buatan Perancis. J-10 adalah jet buatan China.
NAIK DAUN - Jet tempur J-10C milik Pakistan yang tengah naik daun lantaran dilaporkan menembak jatuh jet Rafale India buatan Perancis. J-10 adalah jet buatan China. (DSA/Tangkap Layar)

 

 

 

India belum secara resmi mengonfirmasi kehilangan tersebut. Namun, Marsekal Udara Angkatan Udara India AK Bharti mengatakan kepada pers, "kehilangan adalah bagian dari pertempuran," tanpa menjelaskan lebih lanjut.

CNN kemudian mengutip seorang pejabat intelijen senior Prancis yang tidak disebutkan namanya yang mengonfirmasikan hilangnya satu Rafale milik India, yang menggambarkannya sebagai kemungkinan kerugian tempur pertama dari pesawat canggih tersebut. 

Insiden tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di Jakarta, di mana kesepakatan Rafale merupakan bagian dari peningkatan pertahanan yang lebih luas.

Meskipun mendapat reaksi keras, pejabat senior Indonesia tetap berkomitmen. Dave Laksono, anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, mengatakan: “Klaim yang belum diverifikasi di zona konflik tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya dasar untuk menilai efektivitas atau kegagalan sistem persenjataan tertentu.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan