Konflik Rusia Vs Ukraina
5 Fakta Perundingan Damai Rusia-Ukraina di Turki: Putin Tidak Datang, Zelensky Juga Tidak Datang
Berikut 5 fakta mengenai perundingan damai Rusia-Ukraina yang akan digelar di Turki.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM – Pembicaraan langsung antara Rusia dan Ukraina diperkirakan akan digelar pada Jumat (16/5/2025) di Istanbul, Turki.
Ini akan menjadi kali pertama kedua negara mengadakan pembicaraan seperti ini dalam tiga tahun terakhir, di tengah perang yang masih berlangsung, menurut DW.
Meski perundingan ini diusulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, ia justru tidak hadir.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sudah tiba di Turki dan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada Kamis.
Namun, Zelenskyy menyatakan bahwa ia tidak akan menghadiri perundingan tersebut secara langsung.
Berikut lima fakta terkait pembicaraan damai Rusia-Ukraina:
1. Putin Tidak Datang
Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk tidak terbang ke Istanbul untuk menghadiri perundingan damai.
Pada Rabu malam, Kremlin mengumumkan siapa yang akan mewakili Rusia.
Mengutip Euro News, delegasi Rusia akan dipimpin oleh ajudan presiden, Vladimir Medinsky, yang juga pernah mewakili Moskow dalam upaya awal pembicaraan di Istanbul pada Maret 2022.
Selain Medinsky, Rusia akan diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin, Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin, dan Igor Kostyukov, kepala badan intelijen militer Rusia (GRU).
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, juga tidak akan hadir di Turki.

Baca juga: Strategi Rusia Ganti Tank dengan Sepeda Motor dalam Pertempuran di Ukraina, Seberapa Efektif?
2. Zelenskyy Menilai Rusia Tidak Serius
Setelah mengetahui bahwa Putin tidak akan hadir, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan bahwa ia juga akan mengirimkan delegasi ke perundingan tersebut.
Berbicara dalam konferensi pers di Ankara usai bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Zelenskyy mengatakan:
“Sayangnya, Rusia tidak cukup serius dalam negosiasi ini. Demi menghormati Presiden Trump dan Erdoğan, saya memutuskan untuk mengirim delegasi kami ke Istanbul sekarang,” kata Zelenskyy, mengutip The Guardian.
Ia menambahkan bahwa delegasi Ukraina akan dipimpin oleh Menteri Pertahanan, Rustem Umerov.
3. Trump Juga Tidak Hadir
Mengutip The Hill, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak terkejut Putin tidak hadir dalam perundingan damai tersebut.
Trump berpendapat bahwa Putin tidak akan datang jika dirinya juga tidak hadir.
“Saya sebenarnya berkata, ‘Mengapa dia (Putin) datang jika saya sendiri tidak datang?’” ujar Trump kepada wartawan di Qatar, Kamis (15/5/2025).
“Saya ingin datang, tetapi tidak merencanakannya. Saya rasa dia tidak akan datang jika saya tidak datang,” tambahnya.
Meski begitu, Trump tetap membuka kemungkinan untuk pergi ke Turki pada hari Jumat, meskipun ia mengakui bahwa jadwal kunjungan ke Timur Tengah dan Uni Emirat Arab cukup padat.
“Jika ada perkembangan penting, saya akan pergi pada hari Jumat jika diperlukan,” katanya.
Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa tidak akan ada kemajuan berarti dalam pembicaraan damai sampai ia dan Putin bertemu secara langsung.
Putin dan Trump diketahui sempat berbicara melalui telepon dalam beberapa minggu terakhir, tetapi belum ada rencana konkret untuk pertemuan tatap muka.
4. Pertemuan Menlu Turki dengan Delegasi Rusia
Mengutip The Guardian, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan bertemu dengan delegasi Rusia di Istana Dolmabahçe, Istanbul, pada Kamis malam (15/5/2025).
Kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, menyatakan bahwa Moskow siap untuk mempertimbangkan kompromi dan melihat pembicaraan ini sebagai kelanjutan dari upaya damai yang gagal tak lama setelah invasi besar-besaran Rusia pada 2022.
Baca juga: AS Ketinggalan, Rusia Gandeng China Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan
5. Peran Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan Fidan dan delegasi senior Ukraina di Istanbul pada hari Jumat.
Rubio dan utusan khusus Presiden Trump, Steve Witkoff, dijadwalkan untuk bergabung dalam pembicaraan di Istana Dolmabahçe, meskipun belum jelas peran apa yang akan mereka mainkan.
Rubio mengatakan bahwa AS tidak memiliki harapan tinggi terhadap hasil perundingan ini.
Ia menilai bahwa terobosan tidak akan tercapai tanpa adanya pembicaraan langsung dan terbuka antara Presiden Trump dan Presiden Putin.
“Saya tidak yakin kita akan mencapai terobosan apa pun sebelum Presiden Trump dan Presiden Putin berbicara langsung mengenai isu ini,” kata Rubio kepada wartawan.
Ia juga menyebut bahwa “tingkat delegasi” Rusia yang dikirim ke Turki tidak menunjukkan keseriusan menuju terobosan damai.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.