Konflik Palestina Vs Israel
Krisis Pangan Gaza: Ribuan Warga Serbu Pos Bantuan, Massa yang Lapar Tampak Ricuh
Ribuan warga Palestina yang kelaparan menyerbu pusat distribusi bantuan kemanusiaan yang didukung AS menyebabkan kerumunan masuk secara tak terkendali
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
Kondisi tersebut menggambarkan betapa putus asanya warga Gaza akibat blokade dan krisis pangan yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Kekacauan ini bukan semata tindakan kriminal, melainkan cerminan krisis kemanusiaan yang sudah berada di titik nadir.
Gaza Kiamat Pangan
Adapun kekacauan tersebut terjadi akibat blokade yang diberlakukan Israel sehingga memicu terputusnya pasokan makanan, air, dan kebutuhan dasar.
Situasi ini diperburuk oleh melonjaknya harga pangan. Di tengah kelangkaan, harga makanan pokok seperti roti dan air meningkat drastis.
Banyak keluarga hanya mampu makan sekali sehari, bahkan ada yang tidak makan sama sekali.
Sementara menurut laporan UNICEF dan PBB, ratusan ribu anak-anak kini mengalami malnutrisi akut. Sistem kesehatan yang nyaris lumpuh tidak mampu menangani lonjakan kasus kelaparan.
Imbasnya warga Gaza mengalami krisis pangan akut, sehingga ketika bantuan datang, ribuan orang langsung menyerbu demi bertahan hidup.
“Ini bukan krisis biasa, ini adalah bencana buatan manusia,” ujar salah satu pejabat lembaga kemanusiaan yang enggan disebutkan namanya.
Israel berdalih Pemblokiran dilakukan untuk menekan Hamas agar menyetujui persyaratan perpanjangan gencatan senjata.
Akan tetapi buntut kebijakan itu,jutaan warga Gaza terancam mati akibat kelaparan akut.
Terbaru, ditengah terjadinya kiamat pangan, seorang perempuan dan putrinya terpaksa mengais sisa-sisa makanan di tempat sampah.
“Lalat yang beterbangan seperti tak mengusik keduanya. Semua dilakukan demi mencari sisa makanan di sebuah bangunan yang hancur di Kota Gaza, Palestina,” kata Perempuan bernama Islam Abu Taeima
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.