Minggu, 14 September 2025

Italia Putus Kontrak dengan Paragon, Spyware Israel Diduga Mata-matai Jurnalis dan Aktivis

Italia hentikan kerja sama dengan Paragon, usai tuduhan spyware Israel digunakan untuk memata-matai jurnalis dan aktivis migran.

Freepik
ILUSTRASI SPYWARE PARAGON. Gambar diambil dari Freepik, Selasa (10/6/2025), menunjukkan ilustrasi spyware Paragon. Italia resmi memutus kontrak dengan perusahaan spyware Israel, Paragon, usai muncul dugaan pemantauan terhadap jurnalis dan aktivis. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Italia secara resmi menghentikan kerja sama dengan perusahaan spyware asal Israel, Paragon.

Keputusan ini diambil menyusul skandal penyadapan yang diduga menargetkan jurnalis dan aktivis kemanusiaan.

Tekanan publik dan kritik luas dari oposisi, organisasi pers, dan kelompok pembela hak asasi manusia juga menambah panas situasi.

Pengumuman pemutusan kontrak tersebut dikonfirmasi melalui laporan yang dirilis oleh Komite Pengawas Badan Intelijen Parlemen Italia (COPASIR) pada Senin (9/6/2025), dikutip dari Reuters dan Times of Israel.

Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa penggunaan spyware Paragon oleh lembaga intelijen Italia awalnya sempat ditangguhkan, sebelum akhirnya dibatalkan secara menyeluruh.

Laporan itu juga mengungkap bahwa penghentian kerja sama terjadi di tengah meningkatnya tekanan politik.

Tekanan tersebut muncul setelah terbongkar adanya dugaan spyware buatan Paragon digunakan untuk menyusup ke ponsel jurnalis dan relawan kemanusiaan.

Mereka yang dipantau berasal dari organisasi penyelamat migran Mediterranea Saving Humans.

Selama ini Mediterranea Saving Humans dikenal kerap mengkritik kebijakan imigrasi pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Giorgia Meloni.

Versi Pemerintah dan Paragon Berbeda

Pemerintah Italia dan Paragon mengonfirmasi bahwa kontrak telah dihentikan.

Baca juga: WhatsApp: Perusahaan Spyware Israel Targetkan Jurnalis dan Anggota LSM

Kedua pihak menyampaikan narasi yang bertolak belakang soal alasan dan waktu pemutusan hubungan.

Paragon menyatakan bahwa mereka menghentikan layanan kepada Italia segera setelah muncul laporan bahwa Francesco Cancellato, pemimpin redaksi media investigasi Fanpage, menjadi target pengawasan.

Dalam pernyataannya kepada Fanpage, Paragon juga menyebut bahwa pemerintah Italia menolak tawaran untuk melakukan penyelidikan bersama terkait kasus tersebut.

Sementara itu, dalam keterangan kepada parlemen pada Februari lalu, pemerintah Meloni menyatakan bahwa kontrak masih berlaku saat itu.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kapan sebenarnya kerja sama dihentikan.

Tuduhan Penyadapan Terhadap Aktivis dan Jurnalis

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan