Austria Umumkan 3 Hari Berkabung, 11 Orang Tewas dalam Tragedi Penembakan di Sekolah

Presiden Austria Alexander Van der Bellen menyatakan, “Kengerian ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.”

“Mereka adalah anak-anak muda yang masih memiliki masa depan panjang,” lanjutnya.

Kanselir Austria Christian Stocker menyebut insiden ini sebagai “tragedi nasional yang mengguncang seluruh negeri.”

Pemerintah segera menetapkan tiga hari berkabung nasional.

Bendera setengah tiang dikibarkan di Istana Hofburg, kediaman resmi presiden di Wina.

Warga Graz langsung menunjukkan solidaritas.

Antrian panjang terlihat di pusat donor darah.

Puluhan warga juga meletakkan bunga dan lilin di depan sekolah.

“Hari ini berat untuk semua warga Graz,” kata Stephanie Koenig, 25 tahun, kepada Reuters.

“Saya ke sini untuk mendonorkan darah.”

Salah satu ibu siswa mengungkapkan bahwa putranya berhasil menyelamatkan diri.

Baca juga: 5 Fakta Penting soal Penembakan Capres Kolombia Miguel Uribe Turbay di Bogota

“Ia menelepon sambil berlari keluar dan bersembunyi di taman,” ujarnya kepada stasiun TV ORF.

Austria dikenal memiliki kepemilikan senjata yang cukup tinggi di Eropa.

Namun, peristiwa seperti ini sangat jarang terjadi.

Beberapa insiden sebelumnya terjadi dalam skala kecil, tapi belum pernah menimbulkan korban sebanyak tragedi di Graz ini.

Pihak berwenang terus menyelidiki latar belakang pelaku.

Polisi memastikan bahwa pelaku tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)