Kamis, 11 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia: Ampuh Kelabui Detektor Logam, Ukraina Gunakan Ranjau Hasil Cetak 3D Buatan Sendiri di Kursk

Kunonya teknik Pasukan Rusia mendeteksi ranjau membuat mereka kesulitan melacak ranjau berbahan non-logam yang dipasang pasukan Ukraina

tangkap layar/bm
PENJINAK RANJAU - Ilustrasi personel keamanan menjinakkan ranjau. Dalam perang Ukraina, Kiev dilaporkan menggunakan ranjau berbahan dasar non-logam yang sulit dideteksi unit teknik pasukan Rusia. 

Rusia: Ampuh Kelabui Detektor Logam, Ukraina Gunakan Ranjau Hasil Cetak 3D Buatan Sendiri di Kursk

 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia yang beroperasi di dekat perbatasan dengan Ukraina menghadapi tantangan baru dalam konflik yang sedang berlangsung.

Tantangan yang dimaksud tersebut adalah ranjau antipersonel cetak tiga dimensi alias 3D yang digunakan oleh pasukan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia.

Alat peledak rakitan ini, digambarkan berukuran kecil, ringan, dan disamarkan agar menyatu dengan lingkungan sekitarnya.

Baca juga: 500 Serangan Drone Kamikaze Setiap Hari, Cara Gila-gilaan Rusia Mengubah Medan Perang Ukraina

"Ranjau 3D buatan sendiri ini menandai evolusi signifikan dalam persenjataan berbiaya rendah dan berdampak tinggi," tulis ulasan situs militer dan keamanan BM, dikutip Jumat (13/6/2025) .

Ditemukan dalam operasi baru-baru ini, ranjau Ukrania tersebut menyoroti meningkatnya kreativitas pasukan Kiev dalam teknik manufaktur inovatif untuk melawan pasukan Rusia.

Ulasan BM menyatakan, penggunaan ranjau 3D ini juga menggarisbawahi pergeseran bentuk peperangan modern, di mana teknologi yang dapat diakses seperti pencetakan 3D membentuk kembali operasi taktis dan menantang tindakan penanggulangan tradisional.

Penemuan ranjau 3D tersebut dilaporkan oleh kantor berita negara Rusia TASS, mengutip seorang komandan unit pencari ranjau Rusia.

Sang Komandan Rusia menyatakan kalau ranjau Ukraina tersebut, yang sering kali disamarkan agar menyerupai benda sehari-hari, sulit dideteksi tanpa peralatan khusus.

Laporan ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas militer di Kursk, wilayah yang telah menjadi titik fokus operasi lintas batas Ukraina sejak serangan mendadaknya pada bulan Agustus 2024.

"Serangan itu, yang untuk sementara waktu merebut wilayah Kursk yang signifikan, bertujuan untuk mengganggu logistik Rusia dan mendapatkan pengaruh dalam perundingan gencatan senjata yang potensial," kata laporan tersebut. 

Meskipun pasukan Rusia, yang didukung oleh pasukan Korea Utara, mengklaim telah merebut kembali sebagian besar wilayah tersebut pada April 2025, penggunaan taktik canggih Ukraina, termasuk ranjau ini, menunjukkan bahwa pertempuran masih jauh dari selesai.

Ampuh Kelabui Detektor Logam

Ranjau cetak 3D ini merupakan lompatan dalam demokratisasi produksi senjata.

Tidak seperti ranjau antipersonel tradisional, yang sering kali mengandalkan komponen logam dan desain standar, perangkat ini memanfaatkan manufaktur aditif untuk membuat selongsong plastik yang mengurangi kemampuan deteksi oleh detektor logam konvensional. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan