Senin, 11 Agustus 2025

Kerusuhan di Amerika Serikat

Jurnalis Diserang saat Meliput Aksi Protes di LA, RSF Pertanyakan Dugaan Kesengajaan oleh Aparat

Dengan banyaknya wartawan yang ditembak dan dianiaya, para aktivis mempertanyakan apakah mereka yang meliput protes adalah target.

Penulis: Tiara Shelavie
Tangkap layar YouTube 9 News Australia
JURNALIS DISERANG - Tangkap layar YouTube 9 News Australia pada 9 Juni 2025, memperlihatkan jurnalis Australia Lauren Tomasi tembakan peluru karet saat meliput aksi protes di Los Angeles, AS. Kelompok advokasi mempertanyakan keselamatan para jurnalis yang sedang melakukan tugasnya. 

Videonya langsung viral di media sosial.

Dalam video tampak Tomasi berteriak kesakitan dan memegangi bagian bawah kakinya, sebelum ia dan kameramennya dengan cepat menjauh dari garis polisi.

Ia kemudian mengatakan kepada 9News, kondisinya aman dan tidak mengalami luka serius.

Sementara itu, fotografer New York Post Toby Canham terkena tembakan saat memantau jalan bebas hambatan 101.

Ia menghabiskan hari Senin di rumah sakit karena whiplash dan nyeri leher, serta mengalami memar di dahi.

Sesaat sebelum insiden, Canham melihat seseorang melemparkan botol air berisi cairan ke arah polisi.

"Saya sepenuhnya memahami risiko terluka dalam situasi seperti ini," ujar Canham.

"Namun tidak ada alasan untuk membidik langsung ke arah saya dan menarik pelatuk. Jujur saja, saya cukup kecewa."

Ben Camacho, reporter dari media lokal The Southlander, melaporkan dirinya ditembak dua kali.

"Saya tidak yakin apa yang mengenai saya saat itu, tetapi rasanya seperti dipukul palu godam dan tanpa peringatan," tulisnya secara daring.

Baca juga: Wali Kota LA Berlakukan Jam Malam usai Protes dan Kerusuhan di Pusat Kota

"Siku saya dibalut dan lutut saya lemas."

Jurnalis foto Nick Stern juga tertembak di paha saat berada di dekat sekelompok orang yang melambaikan bendera Meksiko. Ia kemudian menjalani operasi darurat.

"Saya mengira itu peluru tajam karena rasa sakitnya sangat intens," ujarnya kepada AP.

"Saya kemudian pingsan karena rasa sakit tersebut."

Lexis Olivier-Ray dari L.A. Taco, sebuah platform media independen, mengira dirinya berada di posisi aman bersama kru televisi lainnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan